Unwira Kupang

Unwira Kupang Ciptakan Aplikasi BUMDes Bantu Pasarkan Hasil Produk Masyarakat Desa

Penelitian ini dilakukan di Desa Subun Tualele Kecamatan Insana Barat Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT)

Editor: Edi Hayong
POS-KUPANG.COM/ISTIMEWA
APLIKASI - Para akademisi dari Unwira Kupang saat melakukan sosialisasi dan pengenalan aplikasi BUMDes kepada masyarakat di Desa Subun Tualele, Kecamatan Insana Barat, Kabupaten TTU, Provinsi NTT pada beberapa waktu lalu.  

"Sehingga tidak semua calon penjual itu mengakses langsung, akhirnya kami memutuskan untuk pengelolaan aplikasi itu diserahkan kepada koordinator yang diambil dari perangkat desa, " jelas Yustina.

Penelitian ini, menurut Yustina, juga membuka peluang bahwa dosen antar fakultas pun bisa melakukan penelitian dengan topik yang sama
dilihat dari apa yang dihasilkan dari penelitian tersebut. Penelitian tidak hanya dilakukan dosen inter prodi tetapi juga antar prodi dan fakultas.

Selain dosen, dalam penelitian turut melibatkan lima orang mahasiswa dari lintas fakultas, sebab penelitian tersebut merupakan riset keilmuan yang dimana salah satu luaran dari program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).

"Mahasiswa yang dilibatkan juga mahasiswa lintas fakultas karena dalam aplikasi ini ada banyak ilmu yang digunakan, matematika, ekonomi, ada juga akuntansi. Untuk itu kami libatkan mahasiswa supaya keluarannya mereka akan dapat pengetahuan lebih, " ujarnya.

"Nantinya ada pengakuan juga dari Universitas bahwa mereka mendapatkan surat keterangan pendamping yang menyatakan bahwa mahasiswa tersebut pernah terlibat dalam riset ini dan mereka mempunyai kemampuan diluar bidang studi, " tambahnya.

Ia menambahkan, Unwira Kupang menjadi salah satu Universitas di NTT yang lulus untuk melakukan riset keilmuan bagian hibah riset desa berdasarkan seleksi nasional.

"Kebetulan yang lulus riset ini di NTT untuk riset keilmuan bagian hibah riset desa hanya kami Unwira dari seluruh universitas. Seleksinya itu seleksi nasional dari NTT hanya Unwira dan hanya satu proposal, " ungkapnya.

"Maksimum pembiayaan itu Rp. 100 juta kami ajukan demikian dan dana yang dicairkan Rp. 95 juta, dengan luarannya itu publikasi artikel, luaran MBKM, publikasi media massa, video publikasi desa salah satunya aplikasi BUMDes itu, " lanjut dia.

Yustina membeberkan, alasan yang menjadi dasar penelitian ini akibat dari pandemi COVID-19 yang mengakibatkan perdagangan di pasar tradisional
menjadi terhambat.

Selain itu alur perdagangan masyarakat desa masih tergolong sempit, atas dasar itulah Unwira membuat sebuah aplikasi yang bisa membantu masyarakat agar hasil produk mereka itu bisa dipasarkan lebih luas.

"Setelah dilakukan berbagai revisi saat ini aplikasi tersebut sudah digunakan oleh masyarakat Desa Subun Tualele, dan diharapkan dapat membantu masyarakat disana untuk menjual hasil produk mereka lebih luas lagi, " harap dia.

Ia berharap kedepan dapat bekerja sama dengan pemerintah sehingga aplikasi BUMDes ini bisa dikenal lagi oleh seluruh masyarakat NTT, serta memberikan dampak yang baik bagi pengembangan produk masyarakat desa dan ekonomi masyarakat disana. (*)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved