Pesan Uskup Larantuka untuk Penjabat Bupati Flores Timur 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Amar Ola Keda

POS-KUPANG.COM,LARANTUKA - Penjabat Bupati Flores Timur, Doris Alexander Rihi, didampingi Sekretaris Daerah Paulus Igo Geroda, bertemu langsung Yang Mulia (YM) Uskup Larantuka, Mgr. Fransiskus Kopong Kung di Keuskupan Larantuka, Selasa 7 Juni 2022.

Dalam pertemuan itu, Doris memohon dukungan Uskup Larantuka di bawah kepemimpinanya sebagai Penjabat Bupati Flores Timur.

"Sebagai pemimpin dan gembala umat Katolik di Keuskupan Larantuka, dukungan YM Uskup Larantuka ini menjadi sangat penting artinya bagi saya dalam menjalankan tugas-tugas pemerintahan," ujarnya. 

Selain memohon dukungan, Doris juga menyampaikan beberapa kegiatan dan kunjungan yang telah dilakukannya di Flores Timur semenjak dilantik sebagai Penjabat Bupati Flores Timur seperti melakukan kunjungan ke pulau Adonara dan ke kecamatan Tanjung Bunga.

Dari kunjungan-kunjungan yang dilakukannya, ia mengaku telah mengumpulkan berbagai persoalan yang ditemuinya secara langsung dan berusaha secepat mungkin mengatasi persoalan-persoalan yang ada seperti penimbunan jalan pada ruas-ruas jalan yang terdampak abrasi. 

Khusus menyangkut permasalahan sampah dan kebersihan, ia mengaku sejauh ini telah berhasil membangun komunikasi dan kerjasama dengan beberapa BUMN yang menyatakan kesiapannya membantu pengadaan sarana kebersihan berupa mobil truk sampah bagi Flores Timur. Selain itu juga, melalui berbagai komunikasi dengan instansi pusat, sedang diusahakan untuk mendatangkan mesin penghancur sampah ke Flores Timur.

"Dalam beberapa hari ke depan Penjabat Bupati akan berangkat ke Jakarta untuk memperjuangkan hal ini," katanya. 

Baca juga: Skema Pembiayaan Piala Presiden 2022, Presiden Madura United Keberatan:Jangan cuma Dijadikan Bisnis

YM Uskup Larantuka pun menyambut baik pertemuan ini dan menyatakan dukungan penuh pada Penjabat Bupati dalam memimpin Flores Timur. Mendengar berbagai kegiatan yang telah dilakukan Penjabat Bupati, Uskup Larantuka berpesan untuk selalu mengedepankan pendekatan berbasis kearifan lokal khususnya pada konflik-konflik sosial yang ada. 

"Tentang persoalan sampah dan kebersihan, salah satu yang tak kalah pentingnya adalah bagaimana memberikan kesadaran dan pemahaman kepada warga masyarakat untuk menjaga dan merawat kebersihan," tandas Uskup. (*)