Berita Lembata Hari Ini
Lava Panas Dari Kawah Gunung Ile Lewotolok Lembata Meluap
Guguran itu banyak penyebabnya, bukan saja guguran lava pijar, guguran akibat batuan lava yang ada di puncak karena tidak stabil
Penulis: Ricardus Wawo | Editor: Rosalina Woso
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ricko Wawo
POS-KUPANG.COM, LEWOLEBA - Lava panas akibat letusan gunung api Ile Lewotolok di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT) akhirnya meluap dan mengalir ke mana-mana.
Kalau selama ini lava panas itu tertampung di dalam kawah, kini harus meluap keluar sebab salah satu kawah di sisi Timur Ile Lewotolok dilaporkan telah penuh.
Hal ini diungkapkan Stanis Ara Kian, Kepala Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Ile Lewotolok kepada wartawan, Sabtu, 4 Mei 2022 pagi.
"Karena kawah sebelah timur dangkal, tidak seperti di bagian tenggara dan bagian lain yang dalam," kata Ara Kian.
Baca juga: Kapolresta Kupang Kota Jenguk Bayi di Ruang Melati Rumah Sakit Bhayangkara
Ara Kian menuturkan bahwa pada Sabtu 4 Juni 2022 pukul 21.46 Wita lava panas meluap keluar persis di sisi Timur gunung.
Lava panas itu kata dia mengalir sejauh 2.000 meter dari bibir kawah. Aktivitas aliran lava flow ini masih berlanjut hingga sekarang.
"Kalau ada luncuran lava maka pasti akan melewati jalur kali dari gunung ini," terangnya.
Sebelumnya, sebut dia, aliran lava pertama kali terjadi pada 31 Mei 2022 pukul 07.10 Wita dan mengalir keluar lereng sebelah timur sejauh 500 meter.
Kemudian, di hari yang sama pada pukul 21.41 Wita tampak guguran lava pijar kembali terjadi sejauh 1.500 ke arah timur.
Baca juga: KMP Inerie II Rusak, Ratusan Calon Penumpang Jurusan Kalabahi Tertahan di Pelabuhan Bolok
Di sisi timur yang menjadi aliran baru lava ini adalah jalur kalimati menuju dua desa di kecamatan Ile Ape Timur, yakni Lamatokan dan Lamawolo.
Sehingga ketika hal ini terjadi terus menerus, dipastikan lava yang mengalir mengikuti jalur kali itu dimungkinkan merangsek ke pemukiman warga.
"Itu jalur kali dari puncak gunung, lava mengalir persisi disitu menuju ke bawah, kalau terus terjadi luncuran akibat letusan," ujarnya.
Kondisi seperti ini paparnya, karena kawah di sisi timur lebih dominan menampung semua material letusan ketika terjadi erupsi, dan ketika penuh pasti akan meluap keluar.
"Selama masih adanya proses pemanasan dari bawah maka kawah akan penuh meluap," terangnya.
Baca juga: Ini Pesan Bupati Kupang Saat Pelantikan Pengurus Ikatan Keluarga Amfoang