Pembunuhan Ibu dan Anak
Sidang Kasus Pembunuhan Astri dan Lael, Randy Minta Linggis, Marten Taunus: Ada Proyek ko Bos
sebagai cleaning service, sejak tahun 2017 hingga 2022, namun di tahun 2022, dirinya ditugaskan di rumah jabatan
Penulis: Oby Lewanmeru | Editor: Rosalina Woso
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Oby Lewanmeru
POS-KUPANG.COM, KUPANG -- Terdakwa kasus pembunuhan Astri dan Lael, Randy Badjideh meminta linggis kepada Marten Taunus dan secara spontan Marten menanyakan kepada Randy apakah ada proyek.
Hal ini terungkap dalam sidang lanjutan kasus pembunuhan Astri Manafe dan Lael Maccabee di Pengadilan Negeri Kelas 1 A Kupang, Kamis 2 Juni 2022.
Marten mengatakan, dirinya ditelepon oleh Randy saat dirinya sudah pulang ke kos. Randy menelepon dirinya untuk meminta bantuan.
"Pak Randy telepon saya dan katakan Marten, bisa minta bantuan. Saya jawab, tidak bisa karena ada keperluan pribadi," kata Marten.
Baca juga: Relawan Taman Daun dan Sahabat Penyu Loang Lembata Kecam Aksi Pengeboman Ikan di Teluk Nuhanera
Ketika hakim menanyakan keperluan pribadi apa, Marten enggan menjawab.
Namun, dirinya tidak mengetahui bantuan apa dan Randy menelponnya sebanyak empat kali, tiga kali tidak diterima dan satu kali diterima.
"Saya ditelpon pada tanggal 29 Agustus 2021 oleh pak Randy dan meminta saya untuk datang ke kantor BPK RI. Saat itu saya ke kantor dan bertemu pak Randy di samping kantin," katanya.
Dijelaskan, ketika dirinya ke kantor BPK RI dan bertemu Randy dan Randy meminta linggis kepadanya.
"Saat itu saya tanya ,ada proyek ko bos. Setelah itu beliau tanya linggis ada taruh di mana dan saya bilang di ruang arsip," kata Marten.
Saat itu hakim meminta Marten memperagakan cara menyembuhkan linggis ke Randy.
Dikatakan, saat itu dirinya bersama Randy duduk dan Randy menyampaikan kepada dirinya bahwa ada ke Bolok dan saat itu menabrak orang gila.
Baca juga: Rayakan Ulang Tahun Pertama, AMA Lembata Ingin Pertegas Semangat Gelekat Lewotana
"Saat itu, beliau bercerita bahwa orang gila itu tidak punya keluarga.
Terus beliau bertanya bagaimana dan saya jawab lapor saja. Secara spontan saya jawan begitu," ujar Marten.
Dikatakan, kemudian Randy bertanya kepadanya bahwa bisa meminta tolong.
"Beta (saya) bisa minta tolong ko. Pertanyaan ini disampaikan Randy dua sampai tiga kali. Tapi saya menolak bahwa saya tidak bisa," katanya.