Hari Pancasila

Gubernur Viktor Bungtilu Laiskodat Ajak Generasi Muda Dalami Makna Persatuan Dalam Pancasila

Berbicara tentang persatuan berarti berbicara mengenai pemahaman akan perbedaan dan mau mencintai keragaman

Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG-COM/HO-DOK.HUMAS NTT
Gubenur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodatsaat memberikan materi pada acara Simposium Nasional dengan tema Pembumian dan Penggeloraan Pancasila. Selasa 31 Mei 2022 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Dalam rangka memperingati hari lahirnya Pancasila 1 Juni 2022 digelar sejumlah acara mendukung puncak perayaan Pancasila. 

Bertempat di auditorium Universitas Flores Kabupaten Ende pada Selasa 31 Mei 2022, dilaksanakan acara Simposium Nasional dengan tema "Pembumian dan Penggeloraan Pancasila". 

Dalam acara tersebut, turut hadir Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat, Ketua DPRD Provinsi NTT Emi Nomleni, Para Bupati dan Walikota Se-Nusa Tenggara Timur, Mahasiswa, Pelajar SMA dan SMP, Tokoh Masyarakat, Tokoh Pemuda dan Tokoh Perempuan. 

Baca juga: Jokowi : Pancasila Adalah Bintang Penuntun Indonesia

Acara didahului dengan orasi oleh para organisasi pemuda mahasiswa dan juga para pelajar sebagai bagian representataif pikiran dan pendapat kaun muda dalam pemahamannya tentang pancasila juga dengan penampilan tarian adat serta vocal group.

Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat mengatakan, berbicara mengenai Pancasila berarti harus benar-benar paham dan memaknai nilai-nilai Pancasila sendiri.

"Bicara tentang Pancasila berarti harus mengerti, paham dan bisa memaknai isi dari nilai-nilai Pancasila itu sendiri. Berbicara tentang persatuan berarti berbicara mengenai pemahaman akan perbedaan dan mau mencintai keragaman. Kekuatan dari keanekaragaman budaya akan memberikan energi dan spirit bagi kita semua," ujarnya. 

Baca juga: Oknum Kepala Desa Berduaan Tengah Malam di Kamar dengan Istri Orang, Digerebek Warga yang Curiga

Dia meminta untuk semua orang bisa mengucapkan salam nasional, di semua acara maupun kegiatan keagamaan di semua tempat ibadah. Tujuannya untuk saling mengenal lebih jauh dan menghormati perbedaan. Ini sebagai bentuk dari menghargai keragaman. 

Untuk itu, perlu mempelajari budaya orang lain. Gubernur Viktor juga menginginkan arah Pendidikan yang menuju pada kekuatan keragaman di Indonesia. 

"Kita berbeda tapi satu tujuan. Jangan menilai budaya orang lain dari kacamata budaya sendiri," katanya. 

Baca juga: Rusia Kembali Peringatkan Amerika , Kirim Senjata ke Ukraina Berisiko Konfrontasi Langsung AS-Rusia

Mantan anggota DPR RI itu, menegaskan  pentingnya membangun ekonomi kerakyatan untuk membantu pertumbuhan ekonomi.

Menurutnya, ekonomi rakyat merupakan pertumbuhan ekonomi yang terjadi melalui sumber daya alam daerah tersebut untuk mendukung dan menjadi fondasi ekonomi negara. Kerja sama pada lintas sektor perlu dikuatkan.  

Sementara itu anggota Dewan BPIP Rikard Bagun menjelaskan pentingnya mendalami Pancasila untuk terus menggaungkan kesatuan. Ia menjelaskan, dalam situasi pandemi covid-19 memberikan dampak ekonomi yang bergejolak dan juga kondisi gejoak sosial lainnya.

Akibat dari ini dapat tumbuhnya perpecahan dan intoreransi maka perlu kembali kekuatan bersana yaitu Pancasila untuk kembali mempersatukan bangsa sehingga tetap utuh dalam tatanan kehidupan bernegara. 

Rektor Universitas Katolik Widya Mandira Kupang, Pater Dr. Philipus Tule, SVD pada kesempatan tersebut meminta agar setiap insan masyarakat Indonesia dapat mengaplikasikan nilai-nilai Pancasila untuk terus menjaga kehidupan yang tenteram dan juga semangat mewujudkan keinginan sebagai bangsa yang rukun dan berdaulat serta menjaga toleransi. (*)

Berita NTT Hari Ini

 
 

Sumber: Pos Kupang
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved