Berita NTT Hari Ini
Romo Maxi Un Bria Raih Gelar Doktor di USAHID Jakarta, Jadi Wisudawan Terbaik
kegiatan dadakan dari luar diluar rencana, intinya mesti memilih dan memilah kegiatan yang relevan sesuai tugas dan pelayanan

"Saya juga harus mempersiapkan energi dan juga mental untuk hadapi kemungkinan-kemungkinan adanya kegiatan dadakan dari luar diluar rencana, intinya mesti memilih dan memilah kegiatan yang relevan sesuai tugas dan pelayanan, " jelas dia.
Sebagai pastor asisten di Paroki Sta. Maria Asumpta, ia juga tentu mendapat kesempatan melayani misa Hari Minggu di Gereja. Selebihnya tugasnya berkaitan dengan Kampus STIPAS, pendampingan para Diakon dan komisi Kerasulan Awam sehingga bisa direncanakan dan diatur.
Menurutnya, sebagai mahasiswa S3 jangan berharap dipahami sebagai mahasiswa oleh khalayak, dalam perjalanan pastinya akan diundang untuk hadir dalam berbagai acara, karena itu ia mesti bersikap tegas dan pandai memilih.
"Saya masih ingat beberapa kali ketika sedang berada di Kupang ada tamu yang mendapatkan ruang kerjaku di Centrum, tertutup dengan tulisan, maaf ada kuliah online, karena memang sedang ikut kuliah dan atau sedang membaca dan menyelesaikan tugas. Dengan bersikap demikian, ikut mendukung melewati berbagai tahapan menuju Ujian Terbuka Promosi Doktoral, " ujarnya.
Diakuinya, belajar Doktoral memang tidak mudah namun bisa selesai lebih cepat atau tepat waktu jika ada kemauan, ketekunan, disiplin, kerendahan hati, adaptasi diri dan mendekatkan diri dengan Tuhan serta secara intens berkomunikasi dengan para profesor dan para doktor lulusan terdahulu. Hal tersebut menurut pengalamannya sangat membantu dan memotivasi dalam proses penyelesaian studi.
Setelah wisuda, Rm. Maxi akan kembali melaksanakan tugas sebagai dosen tetap di STIPAS KAK dan tugas-tugas yang dipercayakan oleh Bapak Uskup Agung Kupang.
Atas capaian ini, ia sangat bersyukur kepada Tuhan dan tak lupa berterima kasih kepada semua pihak yang telah mendoakan, memperhatikan dan mendukung dengan berbagai cara sehingga ia dapat menyelesaikan studi dengan lancar dan selesai dengan baik.
"Mudah-mudahan capaian kecil ini menginspirasi teman -teman dan para mahasiswa untuk melanjutkan studi ke jenjang S3 sebagai bagian utuh dari upaya mengembangkan SDM dan peradaban bangsa di tengah masyarakat majemuk dan global, " ungkapnya.
Studi komunikasi lintas budaya memiliki relevansi dengan pengembangan kompetensi komunikasi lintas budaya yang dituntut sangat tinggi dalam dunia kerja dan pelayanan pastoral pada level lokal, regional, nasional dan Internasional di tengah masyarakat multicuktural di era global dewasa ini.(*)