Perang Rusia Ukraina

Jerman Kirim Pertahanan Udara Termutakhir ke Ukraina

Lebih dari 15 juta butir amunisi, 100.000 granat, dan lebih dari 5.000 ranjau anti-tank telah dikirim Jerman ke Ukraina.

Editor: Alfons Nedabang
General Staff of the Armed Forces of Ukraine
Tentara Ukraina di wilayah timur sedang menembakkan rudal ke arah pasukan Rusia. 

Sistem roket canggih tersebut diklaim dapat menyerang sasaran jarak jauh dengan presisi. AS memberi Ukraina roket tersebut setelah Kyiv memberikan jaminan bahwa mereka tidak akan menggunakan senjata itu untuk menyerang di dalam wilayah Rusia.

Dalam artikel yang diterbitkan New York Times pada Selasa (31/5/2022), Biden mengatakan bahwa invasi Rusia ke Ukraina akan berakhir melalui diplomasi.

Namun, lanjut Biden, AS harus menyediakan senjata dan amunisi yang signifikan guna memberi Ukraina pengaruh yang besar di meja perundingan.

“Itulah mengapa, saya memutuskan bahwa kami akan memberi Ukraina sistem roket dan amunisi yang lebih canggih yang akan memungkinkan mereka untuk lebih tepat menyerang sasaran utama di medan perang di Ukraina,” ucap Biden.

Menurut para pejabat pemerintah AS, paket tersebut juga termasuk amunisi, radar anti-tembakan, sejumlah radar pengawasan udara, rudal anti-tank Javelin tambahan, serta senjata anti-kendaraan lapis baja.

Para pejabat Ukraina sendiri telah meminta para sekutunya untuk memberikan sistem rudal jarak jauh yang dapat menembakkan rentetan roket ratusan mil jauhnya.

Permintaan tersebut dimaksudkan agar mengubah keadaan dalam perang yang telah berlangsung selama tiga bulan ini. (*)

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved