Perang Rusia Ukraina

Jerman Kirim Pertahanan Udara Termutakhir ke Ukraina

Lebih dari 15 juta butir amunisi, 100.000 granat, dan lebih dari 5.000 ranjau anti-tank telah dikirim Jerman ke Ukraina.

Editor: Alfons Nedabang
General Staff of the Armed Forces of Ukraine
Tentara Ukraina di wilayah timur sedang menembakkan rudal ke arah pasukan Rusia. 

Jerman Kirim Pertahanan Udara Termutakhir ke Ukraina

POS-KUPANG.COM - Jerman akan memasok Ukraina dengan sistem pertahanan udara termutakhirnya, IRIS-T. Hal itu disampaikan langsung oleh Kanselir Jerman Olaf Scholz, menyusul permintaan dari Kyiv dan partai oposisi Jerman untuk meningkatkan pengiriman senjata berat.

Scholz mengeklaim bahwa Jerman telah melakukan pengiriman "terus menerus" sejak awal perang, sebagaimana dilansir Reuters, Rabu (1/6/2022).

Lebih dari 15 juta butir amunisi, 100.000 granat, dan lebih dari 5.000 ranjau anti-tank telah dikirim Jerman ke Ukraina sejak Rusia melancarkan invasi pada 24 Februari.

“Baru-baru ini, pemerintah telah memutuskan bahwa kami akan memberikan sistem pertahanan udara paling modern yang dimiliki Jerman dalam bentuk IRIS-T,” kata Scholz kepada anggota parlemen di Bundestag.

Bulan lalu, seorang sumber keamanan mengatakan kepada Reuters bahwa Jerman sedang mempertimbangkan untuk memasok sistem pertahanan permukaan-ke-udara jarak menengah IRIS-T ke Ukraina.

Baca juga: Tak Mau Kalah, Ukraina Klaim Tewaskan 30.500 Tentara Rusia, Hancurkan 1.358 Tank dan 174 Helikopter

Scholz menuturkan, pemerintahnya telah menanggapi serangan Rusia dengan perubahan kebijakan besar-besaran di Jerman dengan memilih untuk mengirim senjata berat ke zona perang.

Permintaan Ukraina untuk senjata berat meningkat dalam beberapa pekan terakhir. Sementara itu, Rusia mengalihkan senjatanya yang paling ganas ke timur Ukraina setelah gagal merebut ibu kota, Kyiv.

Scholz menuturkan, pembicaraan terus berlanjut dengan sejumlah mitra Jerman tentang cara mempersenjatai Ukraina lebih lanjut melawan serangan Rusia.

Sebelumnya, Scholz mengumumkan bahwa Jerman akan mengirimkan kendaraan tempur infanteri (IFV) ke Yunani. Pengiriman tersebut dimaksudkan agar Athena dapat meneruskan senjata tersebut ke Ukraina.

Tingkatkan Risiko Konfrontasi

Rusia merespons negatif keputusan AS yang akan memasok Ukraina dengan sistem roket dan amunisi canggih. Respons tersebut diutarakan Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Ryabkov kepada kantor berita negara RIA Novosti, Rabu (1/6/2022).

Ryabkov mengatakan, Moskwa memandang bantuan militer AS ke Ukraina tersebut sangat negatif, sebagaimana dilansir Reuters.

Dia menambahkan bahwa pengiriman sistem roket dan amunisi canggih dari AS ke Ukraina itu akan meningkatkan risiko konfrontasi langsung.

Sebelumnya diberitakan, Presiden AS Joe Biden setuju untuk memberi Ukraina sistem roket canggih sebagai bagian dari paket senjata senilai 700 juta dollar AS.

Baca juga: Biden Sebut Ukraina Akan Segera Dapatkan Sistem Roket AS, Bukan Rudal Jarak Jauh, Apa Maksudnya?

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved