Berita TTU Hari Ini
Asisten III Setda TTU Buka Kegiatan Focus Group Discusion PKKD
para tokoh adat yang hadir untuk memutuskan langkah perbaikan dan pengamanan situs budaya, dengan begitu tindak lanjut alokasi dana pembangunan
Penulis: Dionisius Rebon | Editor: Rosalina Woso
"Saya ibaratkan dalam bidang kuliner. Kita tak cukup hanya bicara kuliner. Tapi siapa yang menanam cabe, siapa yang memasak, dari mana bahan-bahannya," bebernya.
Demikian juga dalam hal pelestarian budaya, dalam pembinaan harus dicari siapa maestronya, seninya, seniman sampai ke tingkat akar akarnya.
Oleh karena itu, diperlukan zonasi, yaitu penentuan batas-batas ruang Situs Cagar Budaya dan Kawasan Cagar Budaya sesuai kebutuhan. Atmosfernya dihidupkan melalui event-event yang membuka ruang bagi seniman untuk beraktifitas.
Terkait pelaksanaan FGD ini, Raymundus menekankan beberapa hal penting yang mungkin perlu diperhatikan khusus bagi generasi muda di Kabupaten TTU yakni mentransfer budaya lewat tulisan.
Generasi muda juga perlu dipacu untuk bisa menulis tentang tradisi lisan yang sudah diwariskan para leluhur kita misalnya, tulisan-tulisan yang mengungkapkan tata pernikahan, dan penjelasan simbol-simbol adat lainnya.
" Ada beberapa jenis tulisan yang berpotensi besar untuk meneruskan kebudayaan. Pada saat ini, bentuknya bermacam-macam bisa berupa makalah, skripsi, tesis, disertasi, jurnal ilmiah, buku, majalah, dan sebagainya," ucapnya.
Selain itu, lanjut Raymundus, liputan berita beberapa media massa memberikan kolom khusus budaya. Artikel-artikel budaya yang disajikan pada kolom tersebut merupakan salah satu sarana untuk menginformasikan sekaligus membuka mata masyarakat perihal budaya suatu daerah. (*)