Berita Lembata Hari Ini

SMAS Frater Don Bosco Lewoleba Terapkan Tes Akademi Online untuk Calon Siswa Baru

Soal-soal yang diberikan terdiri atas mata pelajaran eksakta dan ilmu-ilmu humaniora, seperti, IPS, IPA, PJOK, dan Agama. 

Penulis: Ricardus Wawo | Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/RICARDUS WAWO
Sebanyak 105 dari SMP se-kabupaten Lembata ikut tes akademik gelombang pertama di SMA Swasta Frater Don Bosco Lewoleba.   

Soal-soal yang diberikan terdiri atas mata pelajaran eksakta dan ilmu-ilmu humaniora, seperti, IPS, IPA, PJOK, dan Agama. 

Para pelajar yang hadir terlihat tampak serius. Mereka tekun dengan gadget masing-masing. 

Pa Luis selaku ketua panitia PPDB 2022/2023 mengingatkan agar selama proses pengerjaan soal para pelajar tidak boleh bekerja sama. 

Karena ini tes akademik, ungkapnya, para pelajar wajib menyelesaikan soal-soalnya sampai tuntas. 

Tuntas yang dimaksudkan guru matematika ini, murni dari hasil usaha dan kerja keras para pelajar sendiri. Jika ketahuan kerja sama, tidak ditoleransi. 

Baca juga: 108 Sampel di Sumba Timur Dinyatakan Negatif Covid-19

Kegiatan tes berakhir di pukul sebelas. Selain kegiatan tes akademik, para pelajar diberikan kesempatan untuk melihat lingkungan sekolah. Saling bercengkerama. Saling bertatap muka dengan teman sebaya. 

Beberapa pelajar dari SMP Pius berbaur akrab dengan teman-teman dari SMP Negeri 4. Rupanya mereka sudah saling kenal. 

Begitu juga dengan para pelajar dari sekolah lain cepat akrab dengan teman-teman yang hadir. 

Sebenarnya mereka tidak perlu merasa asing. Moto sekolah; Fides, Scientia, et Fraternitas menjadi rujukan dasar terciptanya budaya persaudaraan di Smater. 

Artinya, dengan siapa saja para pelajar boleh bergaul, menyapa, dan tentu tidak boleh merasa paling 'asing'. 

Para pengajar sudah tunjukkan itu. Dengan latar perbedaan SARA , para pengajar menepis anggapan primordial atau merasa budayanya paling superior. 

Karena itu, para calon pelajar yang hadir diharapkan tidak memiliki kebiasaan 'menang dan benar sendiri'. Mereka bisa melakukan itu dari sekarang. 

Di sisi lain, dengan tes akademik membuka ruang dialog dan interaksi terhadap perbedaan latar budaya, pendidikan, kemampuan, bakat, serta pengetahuan pelajar.

Tujuannya, mereka mesti terbuka menghargai perbedaan yang sudah terberikan oleh Tuhan. Tidak hanya di lingkungan sosial, KUB, dan Gereja, tetapi juga pada saat pembelajaran di sekolah.(*)

Berita Lembata Hari Ini

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved