Breaking News

Berita Kota Kupang Hari Ini

Yayasan PIKUL Gandeng Media Bedah Isu Kebencanaan dan Perubahan Iklim di NTT 

Menurutnya sebagus dan seakurasinya informasi yang disampaikan jika tidak dipahami masyarakat maka akan menjadi percuma

Editor: Edi Hayong
POS-KUPANG.COM/ASTI DHEMA
WORKSHOP -Kepala Stasiun Klimatologi Lasiana,Rahmattulloh Adji.SP, (tengah) saat pemaparan materi dalam Workshop Keterlibatan Media dalam Isu Kebencanaan dan Adaptasi Perubahan Iklim di NTT yang diadakan oleh Yayasan PIKUL di Neo Aston Hotel Kupang pada Selasa,24 Mei 2022. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM,Asti Dhema

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Yayasan PIKUL menggandeng Media dalam upaya membedah isu kebencanaan dan adaptasi perubahan iklim di NTT.

Kegiatan yang dikemas melalui workshop ini menghadirkan Kepala Stasiun Klimatologi Lasiana, Kota Kupang, Rahmattulloh Adji.SP sebagai salah satu nara sumber. 

Dalam pandangannya, Rahmattulloh menilai bahwa peran Media sangat penting sebagai penyambung informasi Badan Meteorologi dan Klimatologi (BMKG) kepada masyarakat terkait isu kebencanaan.

"Tentunya tidak mudah untuk itu karena itu mesti adanya penyambung informasi kita ke masyarakat dengan bahasa yang mudah dipahami dalam hal ini, media," terang Rahmatulloh Adji pada kegiatan ini di Neo Aston Hotel Kupang, Selasa 25 Mei  2022.

Disampaikan Adji, pihaknya mendapatkan informasi bahwa perlu adanya penyampaian informasi yang bisa dicerna dan mudah dipahami oleh masyarakat umum sehingga bisa dimanfaatkan masyarakat.

Baca juga: BMKG Beri Peringatan Ada Potensi Meluasnya Kebakaran Lahan di Wilayah NTT

Menurutnya sebagus dan seakurasinya informasi yang disampaikan jika tidak dipahami masyarakat maka akan menjadi percuma. 

Terkait hal ini,diharapkan informasi juga bisa diteruskan dengan bahasa yang bisa diterima dan mudah dipahami demikian juga pihaknya di stasiun berupaya dalam menyampaikan informasi kepada publik dengan bahasa yang mudah dipahami dan tidak bertele-tele.

"Nah, ini yang menjadi pekerjaan rumah,"ungkapnya.

Dilanjutkan Adji,yang menjadi fokusnya tidak hanya dari sisi konten tetapi juga dari sisi media. Pihaknya juga berusaha mengikuti perkembangan terkini kira-kira apa yang masyarakat minati misalnya media sosial,media masa,website dan sebagainya.

Hal ini menjadi poin dan mendorong BMKG untuk selalu meng-update informasi terkini terkait dengan kondisi cuaca,iklim maupun bencana alam.

Baca juga: Peringatan Dini BMKG Terkait Kecepatan Angin dan Cuaca di NTT Selama Sepekan

"Terkait dengan cuaca ekstrem juga demikian. Kita membuat semacam kriteria-kriteria yang membantu kita kapan informasi bisa kita sampaikan ke publik,"terang Adji.

Dirinya sangat berharap bahwa jajarannya yang melakukan inovasi terkait dengan penyampaian informasi publik termasuk memonitor melalui group-group secara internal memonitor ketika terjadi suatu bencana seperti tanah longsor,banjir dan sebagainya.

"Ketika ada bibit siklon yang terjadi di sekitar perairan ,karena bagaimanapun bisa berdampak pada peningkatan curah hujan,angin kencang serta banjir bandang," ungkapnya.

Adanya fenomena seperti itu,masyarakat diharapkan dan bisa mencari informasi di BMKG yang disebar melalui website, surat elektronik, media cetak maupun media sosial lainnya.

Menurut Adji, konfirmasi media sebelum merilis berita juga sangat membantu untuk memastikan kembali jika informasi yang disampaikan benar dan akurat.

Baca juga: Beredar Informasi Akan Terjadi Gempa dan Tsunami di NTT, Begini Penjelasan BMKG

"Kami sangat apresiasi. Setidaknya bisa dipastikan informasi yang disampaikan ke masyarakat tidak keliru,"pungkas Adji. (cr16)

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved