Percobaan Bunuh Diri
Percobaan Bunuh Diri di Atas Bus Keluarga Akui Korban Punya Riwayat Gangguan Jiwa
Diketahui korban mencoba melakukan percobaan bunuh diri diatas Bus AKDP Realita saat melintas di Desa Oesusu Kecamatan Takari
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ryan Tapehen
POS-KUPANG.COM, OELAMASI - Keluarga korban percobaan bunuh diri diatas bus mengakui Dominggus Nesi Warga asal Kabupaten TTU memiliki riwayat penyakit gangguan jiwa.
Diketahui korban mencoba melakukan percobaan bunuh diri diatas Bus AKDP Realita saat melintas di Desa Oesusu Kecamatan Takari.
Anak Kandung korban, Yuvensiana Kolo dibawah tanda tangan surat pernyataan bahwa korban sendiri yang telah melakukan percobaan bunuh diri di atas bus dengan cara menyayat kemaluannya serta memukul kepalanya sendiri menggunakan batu karang.
Bagi keluarga kejadian tersebut sudah mereka terima sebagai musibah dan tidak akan menyalahkan ataupun menuntut pihak manapun juga.
Keluarga tiba di Polsek Takari pada Minggu tanggal 22 Mei 2022 sekitar pukul 19.30 Wita dann membuat pernyataan tentang kejadian itu murni perbuatan pribadi korban.
Baca juga: BREAKING NEWS : Oknum Warga TTU Lakukan Percobaan Bunuh Diri di Atas Bus
Dalam isi surat pernyataan tersebut keluarga juga menerangkan bahwa korban mempunyai riwayat gangguan kejiwaan.
Surat pernyataan tersebut ditandatangani oleh keluarga korban serta sopir bus dan pihak Puskesmas Takari.
Setelah membuat pernyataan keluarga membawa korban menuju Kefamenanu, Ibu kota Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) untuk dirawat oleh keluarganya.
Sebelumnya Pada Minggu tanggal 22 Mei 2022 sekitar Pukul 09.00 Wita korban naik bus AKDP Relita di Bimoku Kecamatan Kupang Tengah dengan tujuan TTU.
Saat sampai di TKP di Desa Oesusu kondektur Bus yang bernama Demitryus Nainoe melihat celana korban sudah bersimbah darah.
Baca juga: BREAKING NEWS: Warga Batuplat Heboh Temukan Pemuda 20 Tahun Tewas Gantung Diri Dalam Rumah Kosong
Kemudian kondektur berteriak kepada sopir Bus untuk berhenti. Setelah Bus berhenti kemudian korban langsung turun dari bus dan lari ke jalan.
Sampai di bawah korban kemudian memukuli kepalanya sendiri menggunakan batu.
Melihat hal tersebut maka Sopir Bus dan kondektur langsung lari menuju korban dan memeluk korban dan langsung dinaikkan ke atas bus kemudian dibawa ke Puskesmas Takari untuk mendapat perawatan medis.
Sedikit dijelaskan saat tiba di puskesmas Takari korban tidak sadarkan diri dan petugas mengecek data korban sambil menghubungi saudara korban untuk dilakukan tindakan medis selanjutnya.(cr9)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kupang/foto/bank/originals/tanda-tangan-surat.jpg)