Tips Kesehatan

Jangan Abaikan Lemas dan Mati Rasa, Bisa Jadi Gejala Diabetes, Ini 12 Tanda Gula Darah Tinggi

Disebut Silent Killer, jangan abaikan lemas dan mati rasa, bisa jadi Gejala Penyakit Diabetes, ini 12 Tanda Gula Darah Tinggi

Editor: Adiana Ahmad
istimewa
Ilustrasi Sering Haus - Jangan Abaikan Lemas dan Mati Rasa, Bisa Jadi Gejala Diabetes, Ini 12 Tanda Gula Darah Tinggi 

Lama-kelamaan, kerusakan saraf di sekitar mata akan menyebabkan penurunan kemampuan penglihatan secara drastis.

Dalam kasus yang parah, komplikasi mata akibat diabetes juga bisa menyebabkan katarak, glaukoma, bahkan kebutaan.

8. Kesemutan

Ciri-ciri diabetes lain yang cukup umum adalah kesemutan, kebas, atau sensasi dingin menggelitik pada kaki. Tak hanya itu, diabetes juga bisa terlihat dari mudahnya terjadi pembengkakan pada kaki dan tangan.

Memang ada banyak faktor yang menjadi penyebab kesemutan. Namun, dalam banyak kasus, kesemutan di tangan maupun kaki yang berlangsung lama dan berulang bisa menandakan kerusakan saraf akibat penyakit sistemik seperti diabetes.

Dalam istilah medis, diabetes yang mengakibatkan kerusakan saraf ini disebut dengan neuropati perifer (neuropati diabetik).

Seiring waktu, gejala neuropati perifer pada pasien diabetes dapat memburuk, mengakibatkan penurunan gerak, bahkan kecacatan.

Sekitar 2 dari 3 orang yang terkena kencing manis mengalami gejala ini karena adanya kerusakan saraf, baik ringan hingga parah. Gejala ini biasanya terjadi pada seseorang yang sudah mengalami penyakit gula selama 5 tahun atau lebih.

9. Lemas dan sakit kepala

Pengidap diabetes tahap awal biasanya mengeluhkan gejala sakit kepala, badan lesu, dan tidak bertenaga.

Ada dua faktor penyebab gejala-gejala ini, yaitu kadar gula darah yang terlalu tinggi (hiperglikemia) atau terlalu rendah (hipoglikemia).

Selain akibat ketidakseimbangan glukosa darah, keluhan lemas dan sakit kepala juga bisa muncul karena insulin tidak bekerja dengan efektif atau produksi insulin mengalami gangguan.

Tubuh memerlukan insulin untuk mengubah glukosa menjadi energi bagi sel-sel tubuh. Jika fungsi atau produksi insulin terganggu, glukosa tidak dapat masuk ke dalam sel-sel tubuh dan malah menumpuk dalam darah.

Alhasil, sel tubuh tidak menerima asupan energi yang dibutuhkan untuk menjalankan fungsinya secara optimal.

Anda pun merasa lemas, lesu, dan tidak bertenaga, terutama beberapa saat setelah makan.

10. Infeksi jamur atau bakteri

Pengidap diabetes pada umumnya memang rentan terkena berbagai jenis infeksi. Tidak hanya infeksi bakteri dari luka yang susah sembuh, tapi juga infeksi jamur.

Pada wanita, gejala diabetes bisa diawali dengan infeksi jamur pada vagina. Gejalanya bisa meliputi gatal, nyeri, keputihan, dan rasa sakit saat berhubungan seks. Infeksi vagina ini disebabkan oleh pertumbuhan jamur candida.

Hal ini terjadi karena kadar glukosa darah yang tinggi menghambat sistem kekebalan tubuh dalam melawan bakteri dan jamur penyebab penyakit.

Ditambah lagi, gula darah yang tinggi juga membantu pertumbuhan kuman-kuman tersebut.

Bakteri dan jamur juga mendapatkan energi tambahan untuk menyebar dan menyerang ke bagian tubuh yang lain.

Itu sebabnya pengidap diabetes dapat mengalami infeksi pada berbagai bagian tubuhnya, baik yang tampak dari luar maupun tidak.

11. Sindrom ovarium polikistik (PCOS)

Setiap diabetesi bisa mengalami gejala yang bervariasi. Secara garis besar pun tidak ada perbedaan yang mendasar antara gejala diabetes pada wanita dan pria.

Akan tetapi, terdapat gejala khas diabetes yang hanya terjadi pada wanita. Beberapa ciri diabetes mirip dengan PCOS.

PCOS terjadi ketika kelenjar adrenal menghasilkan lebih banyak hormon pria (hiperandrogenisme) akibat resistensi insulin. Resistensi insulin merupakan salah satu faktor utama penyebab diabetes.

Tanda-tanda umum PCOS meliputi jadwal menstruasi yang tidak teratur, berat badan bertambah, jerawat, dan munculnya depresi.

Sindrom ini juga dapat menyebabkan ketidaksuburan serta peningkatan kadar gula darah.

12. Gusi merah dan bengkak

Ciri-ciri diabetes juga bisa tampak pada gusi dan gigi. Pasalnya, mulut merupakan pintu utama masuknya makanan ke dalam tubuh. Mulut menjadi lingkungan yang sempurna bagi bakteri untuk berkembang biak.

Sistem imun orang yang sehat mampu melawan bakteri di mulut. Namun, diabetesi lebih rentan terhadap infeksi karena sistem imunnya lebih lemah. Hal ini mendukung pertumbuhan bakteri yang pesat sehingga menyebabkan infeksi gusi. (*) 

Berita terkait Diabetes

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved