Berita Pendidikan

Unwira Kupang Bantu Desain Pembangunan Kapela di Desa Boti, Kabupaten TTS

Universitas Katolik Widya Mandira (Unwira) Kupang turut membantu pembangunan Kapela Santo Yohanes Rasul di Desa Boti, Kecamatan KiE, Kabupaten Timor T

Editor: Ferry Ndoen
Pos Kupang.com/ Adrianus Dini
Dosen Fakultas Teknik Unwira Kupang foto bersama pastor paroki dan umat Katolik di Desa Boti, Sabtu (14/05/2022). 

Laporan Reporter Pos-Kupang.com, Adrianus Dini

POS-KUPANG.COM, SOE - Pihak Universitas Katolik Widya Mandira (Unwira) Kupang turut membantu pembangunan Kapela Santo Yohanes Rasul di Desa Boti, Kecamatan KiE, Kabupaten Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur. 

Terkaut hal tersebut, empat dosen perwakilan Fakultas Teknik Unwira datang ke Desa Boti untuk melakukan survei lapangan pada Sabtu 14 Mei 2022.

Keikutsertaan Unwira Kupang ini atas permintaan dari pastor paroki Oenlasi dan 14 kepala keluarga Katolik di desa Boti. 

“Kami menginginkan bangunan kapela yang berkualitas. Karena itu, kami meminta bantuan dari Unwira Kupang, terkhusus dosen-dosen di Fakultas Teknik, untuk mendesain bentuk kapela yang sesuai dengan budaya Boti,” kata Romo Sebastianus Kefi, Pastor Paroki Santo Paulus Oenlasi.

Romo Sebastianus mengatakan, Desa Boti sangat terkenal dengan adat istiadat dan budayanya. Adat istiadat dan budaya tersebut masih dipegang teguh sampai hari ini. Karena itu, pihak paroki tidak ingin pembangunan Kapela Santo Yohanes Rasul ini mengaburkan nilai-nilai budaya yang dihayati warga desa Boti. 

Selain menginginkan bangunan yang sesuai dengan budaya Boti, pihak paroki dan umat juga berharap agar bangunan kapela ini bisa menjawab peluang pariwisata. Dalam jangka panjang, kapela ini diharapkan bisa menjadi tempat persinggahan bagi para wisatawan yang mengunjungi Desa Boti

“Konsep pembanguan kami ini adalah jangka panjang. Mengenai pembangunan fisik kapela ini juga termotivasi oleh budaya Boti. Boti ini terkenal tidak hanya secara nasional, tapi juga secara internasional. Atas dasar itu, pihak DPP menginginkan sebuah kapela yang sesuai dengan budaya boti, sekaligus bisa menjawab peluang pariwisata yang ada di tempat ini,” sambungnya.

Keterlibatan umat dalam pembangunan kapela ini pun mendapat perhatian yang serius dari Romo Sebastianus Kefi. 
"Proses pembanguan kapela ini tidak hanya melibatkan 14 KK Katolik di Desa Boti, tetapi akan melibatkan seluruh umat Katolik di Paroki Santo Paulus Oenlasi," jelasnya.

Sementara itu, Budi Benyamin Lily (37) seorang dosen Fakultas Teknik Unwira Kupang, mengatakan, pihaknya sangat berterima kasih atas undangan dari pihak paroki dan warga Desa Boti.

Bersama tiga dosen lainnya, mereka telah mendapatkan kepercayaan dari pihak fakultas dan universitas untuk menjalankan tugas pengabdian masyarakat ini.

Setelah berdiskusi dengan pihak paroki dan umat setempat, mereka melakukan survei dan pengukuran pada lokasi yang telah disiapkan. 

“Sesuai dengan permintaan umat dan paroki, kami akan mendesain gedung kapela yang sesuai dengan budaya Boti. Ada permintaan dari Romo, bahwa kami juga harus menambahkan fasilitas home stay,” kata Budi Lily.

Home stay ini, sambung Budi, akan menjadi tempat persinggahan bagi para pengunjung desa Boti, dan bisa memberikan tambahan ekonomi bagi umat. 

Selain mendesain sesuai dengan budaya Boti, para dosen Unwira Kupang ini juga mendapatkan gambaran lebih lengkap tentang anggaran yang dimiliki panitia pembangunan. Informasi ini sangat penting, sehingga desain yang mereka sodorkan nanti tidak melebihi batas kemampuan keuangan yang dimiliki panitia.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved