Berita Kota Kupang Hari Ini
Tiba di Kupang, 300 Ton Minyak Goreng Langsung Didistribusi ke Masyarakat
Kirenius juga menambahkan, masyarakat NTT tidak perlu khawatir dengan kekurangan stok minyak goreng.
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Kelangkaan minyak goreng cukup membuat masyarakat kewalahan. Pemerintah berulang mengeluarkan kebijakan demi mencegah krisis minyak goreng ditengah masyarakat. Apalagi, minyak goreng adalah kebutuhan dasar pemenuhan rumah tangga.
Baru-baru ini, 300 ton minyak goreng subsidi pemerintah pusat disalurkan ke NTT. Penyaluran menggunakan kapal tol laut KM Asia Pratama dan telah tiba sehari sebelumnya di dermaga multiguna Pelabuhan Tenau Kupang.
Kepala Seksi Badan Usaha dan Jasa Angkutan Pelayaran Dinas Perhubungan Provinsi NTT Ronald Mboeik, menyebut, distrbusi sudah dilakukan ke pelaku usaha dan pasar. Pengawasan langsung dipantau oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) NTT.
Baca juga: Komite Sekolah Minta Pemerintah Bangun Kembali Gedung Sekolah SDN Naet Kupang
“Sudah ada di gudang ID Food Namosain, di depan PLN bundaran itu sudah terjadi aktivitas penyaluran kepada masyarakat,” kata Ronald Mboeik, Jumat 13 Mei 2022.
Selain minyak goreng, subsidi pemerintah pusat juga dikirim gula pasir 800 ton. Gula pasir itu dikirim dari PT. Perkebunan Nusantara II (PTPN II) dan diangkut menggunakan kapal laut.
Ia berharap, masyarakat NTT mendapat minyak goreng curah dengan harga terjangkau di pasar Kota Kupang. Selain itu, pelaku usaha juga diharapkan bijak dalam penetapan harga jual sesuai dengan aturan yang berlaku.
Baca juga: Polsek Insana Utara Gagalkan Penyelundupan Minyak Goreng ke Timor Leste
Dinas Perindustrian (Disperindag) NTT memastikan pendistribusian minyak goreng subsidi 300 ton dari Pemerintah pusat sesuai peruntukan atau tepat sasaran. Subsidi minyak goreng itu untuk menanggulangi kelangkaan yang sempat terjadi secara nasional, juga di NTT.
Kepala Bidang Pengembangan Usaha dalam Negeri Disperindag NTT Kirenius Tallo menyatakan ini. Dia menegaskan, pelaku usaha harus bekerja yang jujur begitu juga konsumen harus menjadi cerdas.
“Pengawasan dan pengendalian sedang dilakukan. Harga oleh pelaku usaha dijual sesuai harga eceran tertinggi (HET) Rp 14.000 per liter atau Rp 15.000 500 per kilogram (Kg),” kata Kirenius Tallo, Jumat 13 Mei 2022 kepada wartawan.
Baca juga: Sayembara Membuat Logo Cinta Produk NTT Khusus Warga NTT
Kirenius juga menambahkan, masyarakat NTT tidak perlu khawatir dengan kekurangan stok minyak goreng.
“Tidak perlu takut minyak goreng kurang, Disperindag memastikan stok selalu tersedia dan harga akan dipantau sehingga tidak ada pelaku usaha nakal yang menjual sesuka,” tambahnya.
Minyak goreng itu akan didistribusiakan ke sejumlah daerah di NTT khususnya di pulau terpencil sehingga masyarakat di pulau tersebut bisa mendapatkan minyak goreng.
Baca juga: Ternak Sapi Asal NTT Ditahan di Jatim, Disnak: Sudah Diselesaikan
Disperindag NTT juga memastikan akan melakukan pengawasan yang ketat sehingga penyaluran tepat sasaran dan harga yang di tawarkan kepada masyarakat NTT sesuai dengan ketentuan yang berlaku. (*)