Berita TTS Hari Ini
Nyaris 4 Tahun Berdiri, Bangunan SMP Negeri Sonapolen Masih Darurat
Tanah di wilayah sini rawan longsor, sehingga kami perlu mencari lokasi yang tepat sehingga pembangunan gedung nanti tidak salah tempat
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Adrianus Dini
POS-KUPANG.COM, SOE - SMP Negeri Sonapolen terletak di Kelurahan Cendana, kecamatan kota Soe, Kabupaten Timor Tengah Selatan, tepatnya di jalan Kamboja kota Soe.
Kepada pos Kupang di ruang kerjanya Jumat 13 Mei 2022 kepala SMP Negeri Sonapolen, Daniel Naat, S.Pd mengatakan sekolah ini berdiri pada 11 Juli 2018.
"Sekolah ini berdiri pada 11 Juli 2018. Bulan Juli mendatang sekolah ini genau berusia 4 tahun," ucap Daniel.
"Di sekolah ini ada 5 tenaga PNS terhitung kepala sekolah. Selain itu, ada juga guru honor. Secara keseluruhan guru berjumlah 15 orang. Sementara itu, murid sebelumnya berjumlah 83 orang. Setelah 32 murid kelas 3 tamat di tahun ini, yang tersisa berjumlah 51 murid," jelas kepala sekolah yang baru dua tahun terakhir mendapat SK kepala sekolah ini.
Baca juga: Atasi Kamtibmas Sumba Barat, Kapolres Anak Agung Kedepankan Pendeketan Persuasif
Dia mengisahkan pengalaman berada di sekolah ini dan bagaimana dia sebagai perintis mengelola sekolah ini.
"Sejak sekolah ini berdiri di tahun 2018, saya hanya merupakan koordinator. Baru dua tahun terakhir saya mendapat SK kepala sekolah di SMP Negeri Sonapolen," katanya.
"Sekolah ini berdiri di tahun 2018. Satu tahun kemudian korona. Ada banyak pengalaman menarik sewaktu kami menerapkan kegiatan belajar dari rumah. Guru-guru langsung mendatangi murid di rumah dan memberikan pelajaran. Terkadang guru harus menunggu karena ada murid yang pergi ke kebun. Ketika mereka kembali dari kebun pembelajaran baru dapat dilangsungkan. Dan itulah realita kami di sini sewaktu korona masih memanas," kisah Daniel.
Untuk menarik murid yang ingin bergabung di sekolah ini, pihaknya melakukan pendekatan dengan langsung mendatangi rumah calon siswa.
Baca juga: Tiba di Kupang, 300 Ton Minyak Goreng Langsung Didistribusi ke Masyarakat
"SMP Negeri Sonapolen ini masih sangat baru sehingga untuk mendapat murid, kami perlu secara langsung datang ke rumah siswa yang baru saja tamat Sekolah Dasar untuk bergabung dengan kami," terang Daniel.
"Masyarakat mungkin melihat sekolah ini belum memiliki bangunan yang baik sehingga mereka belum tertarik menyekolahkan anak mereka di sini. Karena itu kami perlu secara langsung turun ke rumah calon siswa baru untuk memberikan penjelasan dan sosialisasi," lanjutnya.
Dia juga menerangkan, pihaknya sedang berusaha mendapatkan tanah untuk pembangunan sekolah yang permanen.
Baca juga: Sayembara Membuat Logo Cinta Produk NTT Khusus Warga NTT
"Sementara masyarakat sudah menawarkan tiga lokasi berbeda untuk pembangunan gedung yang permanen. Namun, kami masih menunggu lagi kemungkinan tawaran dari beberapa masyarakat lain dengan mempertimbangkan harga dan lokasi yang gampang dijangkau siswa," jelas Daniel.
"Tanah di wilayah sini rawan longsor, sehingga kami perlu mencari lokasi yang tepat sehingga pembangunan gedung nanti tidak salah tempat," imbuhnya.
"Kami berusaha mendapat tanah seluas 1 hektar atau paling kurang mendekati 1 hektar," kata Daniel.
Terkait kendala yang dihadapi pihaknya lebih melihat itu semua sebagai tantangan dalam berproses.
Baca juga: Coffee Morning Bersama Wali Kota Kupang, REI, Kadin dan HIPMI, Begini Tanggapan James Adam
"Kami bergerak dari nol sehingga kalau mau bilang kendala tentu ada. Namun kami tidak mau melihat hal tersebut sebagai kendala. Itu semua lebih tepatnya tantangan dalam berproses yang harus kami atasi," ucapnya tegas.
"Selama ini kami juga mendapatkan perhatian dari pemerintah. Sesekali mereka mengunjungi kami. Itu merupakan bagian dari perhatian," ungkapnya.
"Pemerintah daerah harus memperhatikan banyak sekolah yang ada di TTS. Karena itu, selain bekerja sama dengan pemerintah kami membangun kerja sama juga dengan yayasan swasta," jelasnya.
Daniel bertekad 2 tahun ke depan sekolah ini sudah memiliki bangunan permanen.
"Saya menargetkan 2 tahun ke depan gedung sekolah permanen sudah bisa dikerjakan. Saya bertekad untuk hal tersebut," tegasnya.
Baca juga: Komite Sekolah Minta Pemerintah Bangun Kembali Gedung Sekolah SDN Naet Kupang
"Kami perlu menunjukan sertifikat tanah untuk bangunan yang permanen sehingga kemudian bantuan dari yayasan maupun pemerintah dapat direalisasikan dengan baik. Dan tanah itu sementara sedang diupayakan," ulangnya.
"Kita baru bangun. Jadi kita berproses dulu. Kami ini perintis, sehingga kami perlu lewati kondisi ini," ketus Daniel.
Pantauan Pos kupang sekolah ini memiliki 3 ruang kelas yang digunakan siswa untuk belajar, satu ruang untuk menyimpan beberapa peralatan sekolah dan satu ruang guru yang berukuran kecil.
Pada dua ruang kelas terlihat kursi dan meja dibuat secara darurat dengan menggunakan kayu papan. Sedangkan satu ruang yang lain terdapat meja dan bangku bagi siswa. Pada masing-masing ruang kelas terdapat White Board.
Baca juga: Kelompok Kekeluargaan Katolik Polres Kupang Beri Sumbangan Bagi Keluarga Korban Kecelakaan
Dari depan jalan tampak gedung utama sekolah dicat berwarna ungu pada dinding depan dan bertuliskan Akar pendidikan itu pahit, tetapi buahnya manis. Gedung ini berdinding bebak. Sedangkan dua gedung yang lain dibangun di seberang jalan berdinding bambu.
Untuk tiba di lokasi sekolah ini dari dalam kota Soe menggunakan kendaraan motor dibutuhkan sekitar 15 menit lama perjalanan. (*)