Berita NTT Hari Ini
NTT Masuk Dalam Peringkat Tertinggi Penyumbang Batu Saluran Kemih
dia orang yang mengkonsumsi air dari tanah, air ledeng, air PDAM, tanpa disaring terlebih dahulu berpotensi besar terkena batu kemih.
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ryan Tapehen
POS-KUPANG.COM, OELAMASI - Batu saluran kemih saat ini menjadi momok menakutkan bagi msyarakat NTT karena iklim dan juga pekerjaan yang menjadi faktor penyebab kasus batu saluran kemih tinggi.
Menurut Dokter Eric S. Hautauruk, Sp.U dokter spesialis Urologi RS Siloam dalam Round Table Discussion bersama nakea RSUD Naibonat, Jumat 13 Mei 2022 mengatakan NTT menjadi penyumbang tertinggi bersama NTB dan Kalimantan Timur
Dalam diskusi dengan tajuk "batu saluran Kemih di era Minimal dan non invasif" dr. Eric menekankan ginjal merupakan satu dari tiga sitem utama tubuh yakni sistem ginjal, sistem syaraf pusat dan, sistem Jantung.
Oleh karena itu dia meminta agar menjaga ginjal agar tetap sehat dengan mengkonsumsi air dengan kadar kapur 72 nngr/desiliter dan sesuai kebutuhan tubuh.
Baca juga: Jefri Riwu Kore: Kota Kupang Tetap Maju Walaupun Bukan Saya Wali Kota
"Batu kemih never ending story di Kupang," ungkapnya.
Sebab dari penelitian yang dia buat kandungan kapur dalam air yang di konsumsi masyarakat khusus Kota Kupang ada pada angka 86 nngr/dl sementara yang tertinggi ada di TTU dan TTS dengan kandungan diatas 142 nngr/dl.
Oleh karena itu kata dia orang yang mengkonsumsi air dari tanah, air ledeng, air PDAM, tanpa disaring terlebih dahulu berpotensi besar terkena batu kemih.
"Tahun 2016 sekitar 60 persen pasien cuci darah karena kasus batu ginjal, dan kebanyakan batu ginjal ini lebih banyak beresiko pada laki-laki ketimbang perempuan dengan rentang usia 40-60 tahun, dan Zat kaslium fosfat yang tidak larut dalam darah itu pembentuk utama batu ginjal," ungkapnya.
Baca juga: Siswa-siswi SDK FX Buraen Semarakkan Hardiknas Dengan Balutan Pakaian Adat
Selain itu dirinya juga mengungkapkan beberapa pekerjaan yang beresiko terkena batu saluran kemih yakni petugas kesehatan yang bertugas dikamar operasi, koki, sopir, tentara, dan orang-orang enginering.
Sementara ada kasus batu pada anak-anak di NTT yang cukup banyak karena penyebabnya pada waktu bayi terkena dehidrasi akibat diare.
Sebagai dokter spesialis di bidang urologi dia mengatankan untuk mengetahui atau mendiagnosa batu ginjal harus dilakukan CT-Scan agar bisa memastikan lebih pasti dengan angka kepercayaan diatas 90 persen.
Ada beberapa cara pengobatan yang dia ungkapkan yakni dengan Pengobatan Ureteroskopi (URS) yakni dengan memasukan kamera lewat lubang kencing dan menghancurkan batu.
Ada juga metode lain yakni ESWL (extracorporeal shock wave lithotripsy) kata dia hanya sekitar 40 menit dengan ultra sound maka batu ukuran besar menjadi kecil dan dengan sendirinya akan keluar lewat urin.
Baca juga: Siswa-siswi SDK FX Buraen Semarakkan Hardiknas Dengan Balutan Pakaian Adat
Metode pengobatan lain yakni PCNL (Percutanous nephrolitotomy) adalah operasi kecil dengan menyayat sekitar 2 cm untuk mengangkat batu ginjal.