AUKUS

Menhan Australia Peter Dutton Bereaksi Saat Kapal Mata-mata China Mengintai di Dekat Australia

Menteri Pertahanan Australia Peter Dutton telah mengklaim bahwa kapal mata-mata China berteknologi tinggi telah berada di pantai Barat Australia

Editor: Agustinus Sape
DAN PELED/GETTY
Menteri Pertahanan Australia Peter Dutton (tengah), didampingi oleh Duta Besar Ukraina untuk Australia Vasyl Myroshnychenko (kanan), berbicara dalam konferensi pers di Pangkalan Udara Amberley pada 08 April 2022 di Ipswich, Australia. Dutton mengatakan bahwa kapal mata-mata China berteknologi tinggi telah "memeluk" pantai Barat Australia, dekat dengan pangkalan komunikasi rahasia yang mendukung kapal selam AS dan sekutu lainnya. 

Duta Besar baru China untuk Australia Xiao Qian mengatakan kepada SkyNewsAu bahwa dia ingin meningkatkan hubungan antara kedua negara meskipun ada ketegangan di Pasifik.

"Kami menantikan kemungkinan masa depan bahwa China dan Australia—kami dapat bergabung dalam upaya untuk meninjau masa lalu kami dan melihat ke masa depan," katanya kepada saluran televisi tersebut.

Berdasarkan kesepakatan AUKUS tahun lalu, Australia memperoleh delapan kapal selam bertenaga nuklir canggih yang mampu melakukan misi rahasia jarak jauh. Ketiga negara juga akan berbagi kecerdasan siber dan buatan, serta kemampuan bawah laut lainnya.

Pada saat itu, juru bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian menyebut pakta itu sebagai "perilaku yang sangat tidak bertanggung jawab."

Dia mengatakan itu "merusak perdamaian dan stabilitas regional dan mengintensifkan perlombaan senjata."

Selain China, kesepakatan itu membuat Prancis kesal, yang menemukan pada menit terakhir bahwa kontrak kapal selam diesel-listriknya sendiri, yang diperkirakan sekitar $65 miliar, dengan Australia telah dibatalkan.

Sumber: newsweek.com

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved