Perang Rusia Ukraina

Terinspirasi Perang Rusia vs Ukraina, China Pertimbangkan Invasi Taiwan? Ini Faktanya

Presiden China Xi Jinping telah meminta pejabatnya untuk mencari cara bertahan dari serangan dan sanksi dari Barat, seperti yang sudah dilakukan Rusia

Editor: Ferry Ndoen
Foto: Militer China
Pasukan China menggelar latihan pendaratan. Nampak kendaraan tempur infanteri lapis baja amfibi (IFV) dari sebuah brigade di bawah Angkatan Darat Grup ke-72 PLA melaju ke perairan selama latihan amfibi 1 Mei 2021. 

"Sulit bagi AS untuk menjatuhkan sanksi besar-besaran terhadap China," kata Andrew Collier, Direktur Pelaksana Orient Capital Research di Hong Kong.

"Ini seperti kehancuran yang dijamin bersama dalam perang nuklir," ujarnya.

Meskipun bisnis China telah menahan diri untuk tidak terang-terangan melakukan bisnis dengan rezim Vladimir Putin sejak Putin memberikan perintah untuk menyerang Ukraina.

Presiden Xi Jinping dilaporkan telah mempertahankan beberapa hubungan ekonomi dengan Rusia.

Koordinator Indo-Pasifik Gedung Putih Kurt Campbell dan Laura Rosenberger, pejabat tinggi Dewan Keamanan Nasional China, mengadakan pertemuan di Taiwan dengan perwakilan Inggris pada awal Maret.

AS ingin meningkatkan kerja sama dengan sekutu Eropa, serta terlibat dengan Jepang dan Australia setelah Beijing meningkatkan aktivitas militer.

China terus melanggar wilayah udara Taiwan, meningkatkan penyebarannya selama setahun terakhir.

Baca juga: Pemain Anyar Timnas Asnawi Mangkualam Gabung Skuad SEA Games Mampu Berkontribusi Positif Nantinya

"Mencegah agresi China terhadap Taiwan adalah kepentingan semua orang. Ini bukan hanya masalah Indo-Pasifik, ini adalah masalah global," kata Heino Klinck, mantan pejabat tinggi Pentagon Asia.

"Perencana militer AS tidak mengandalkan Jerman atau Prancis yang mengirim kapal perang, atau Inggris mengirim kapal induk jika terjadi konflik di Taiwan. Tetapi ketika negara-negara itu mengirim kapal ke Laut Cina Selatan, atau transit di Selat Taiwan, itu mengirimkan sinyal yang kuat ke Cina," ujarnya.

Penyebab China Kerap Bersitegang dengan Taiwan

China dan Taiwan telah lama berselisih mengenai kedaulatan pulau itu.

China menganggap Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya, lebih tepatnya sebuah provinsi.

Tetapi banyak orang Taiwan menginginkan pulau itu merdeka.

Dari 1683 hingga 1895, Taiwan diperintah oleh Dinasti Qing Tiongkok.

Setelah Jepang mengklaim kemenangannya dalam Perang Tiongkok-Jepang Pertama, Pemerintah Qing terpaksa menyerahkan Taiwan ke Jepang.

Sumber: Warta Kota
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved