Berita Sikka Hari Ini

Abrasi di Pantai Wisata Wairhubing Sikka, Ini Permintaan Warga

Pantai yang terletak di Desa Watuliwung, Kecamatan Kangae,Sikka, kondisinya kini tak seperti dulu lagi 

Editor: Edi Hayong
POS-KUPANG.COM/EWALD
KONDISI PANTAI - Akibat abrasi, pohon kelapa tampak tumbang di bibir pantai Wairhubing, Desa Watuliwung, Kecamatan Kangae, Kabupaten Sikka, Sabtu 7 Mei 2022 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Nofri Fuka

POS-KUPANG.COM, MAUMERE - Akibat cuaca buruk dan terjangan ombak yang bertubi-tubi menghantam bibir Pantai Wisata Wairhubing, kondisi pantai tersebut, saat ini mengalami abrasi pada beberapa titik. 

Pantai yang terletak di Desa Watuliwung, Kecamatan Kangae, Kabupaten Sikka, kondisinya kini tak seperti dulu lagi. 

Tumbangnya beberapa pohon serta meluasnya  longsoran pasir menyebabkan kondisi pantai itu tak elok dipandang dan tak dapat dimanfaatkan secara maksimal oleh para pengunjung. 

Baca juga: Bentuk Penghargaan, Nama Pater Amans Laka,SVD Diabadikan Nama Jalan di Argentina

Tayangan video dalam laman facebook TribunFlores.com, Sabtu 7 Mei 2022 menunjukkan warga yang berkunjung hanya menggunakan sebagian wilayah pantai berpasir hitam itu saja. Sedangkan pada titik lain batangan pohon kelapa yang tumbang memenuhi bentangan pasir. 

Mereka tampaknya, menikmati keindahan pantai tepat diujung barat pantai Wairhubing itu. Warga sekitar tampak memberikan komentarnya saat diwawancarai oleh awak media.

Seperti yang dikatakan oleh Yeris, pantai tersebut mengalami abrasi. Anjurannya, sebaiknya pemerintah diharapkan memperhatikan kondisi terkini Pantai Wairhubing. 

Baca juga: Ira Ua Masih Mempertanyakan Penetapan Dirinya Sebagai Tersangka: Kok Bisa Ya

"Kenapa turab penahan gelombang itu hanya dibangun sampai ujung sana saja dan tidak sampai kesini, karena kasian juga kami yang tinggal di pinggir pantai ini," ujarnya. 

Ia melanjutkan, sebelum turab penahan gelombang di sekitar wilayah pantai itu warga merasa nyaman sebab garis pantainya masih berjauhan dari pemukiman warga dan pepohonan sekitar. 

"Jaraknya dari tanah kering sekitar 15 meter. Hanya pas bangun turap airnya lebih banyak ke pantai ini sehingga tidak heran juga ombaknya bisa mencapai pepohonan kelapa," ujarnya. (Cr1) 

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved