Berita Kupang Hari Ini

Gua Maria Mater Dolorosa Biara Camelian di Desa Oeltua Diberkati

Misa tersebut juga turut dihadiri tamu undangan, khususnya umat dari gereja Kristen Protestan

Penulis: Ray Rebon | Editor: Edi Hayong
POS-KUPANG.COM/ISTIMEWA
BERKAT - Pastor Paroki St. Yosep Pekerja Penfui, Rm. Krispinus Saku saat melakukan pemberkatan Gua Maria Mater Dolorosa dan Patung Bunda Maria Mater Dolorosa di Biara Susteran Camelian 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ray Rebon

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Ratusan umat Katolik Stasi Oeltua (gabungan umat Stasi pusat Sta. Maria Immaculata Oeltua dan umat Kapela St. Petrus Oepaha) di wilayah Paroki St. Yosep Pekerja Penfui mengikuti misa pemberkatan Gua Maria Mater Dolorosa di Biara Susteran Camelian, Bukit Oelekam Dusun III Desa Oeltua, Kecamatan Taebenu Kabupaten Kupang, Minggu 1 Mei 2022.

Selain pemberkatan Gua Maria Mater Dolorosa, dalam Misa tersebut juga turut diberkati Patung Bunda Maria Mater Dolorosa (Pelindung Misionaris Suster dan Pastor serta Bruder Camelian) dan Patung Beata Dominica (Pendiri Biara Misionaris Suster dan Pastor serta Bruder Camelian) serta Salib. 

Misa pemberkatan tersebut dipimpin Pastor Paroki St. Yosep Pekerja Penfui, Rm. Krispinus Saku, didampingi imam Conselebran yaitu Pater Alfons dan Pater Luigi dari rumah Formasi para calon imam/pastor Biara Camelian Oelekam, Desa Oeltua. 

Baca juga: Bukan Karena Diselingkuhi, Anang Menyesal Nikahi Krisdayanti Karena ini , Rahasia 10 Tahun Dibongkar

Kepada ratusan umat yang hadir dalam misa itu, Rm. Kris berpesan agar umat dapat memanfaatkan Gua Doa tersebut untuk meningkatkan hidup rohani khususnya hidup devosi kepada Bunda Maria Yang Berdukacita dan Beata Dominica.

"Tetapi jangan sampai umat melupakan misa Hari Minggu di gereja, karena kehadiran gua Maria Mater Dolorosa tidak dapat menggantikan gereja dan Misa Hari Minggu di gereja," pesan Rm. Kris.

"Walau saat ini kita sudah ada Gua Maria disini dengan Patung (Bunda Maria dan Beata Dominica) dan Salib, tetapi doa di tempat ini tidak dapat menggantikan gereja dan misa Hari Minggu di gereja. Boleh datang berdoa disini, tetapi jangan sampai lupa misa di gereja, khususnya Hari Minggu, harus di gereja," tambahnya.

Baca juga: Polisi Berhasil Amankan Pelaku Pembunuh Pemuda Di Malaka

Pastor Paroki St. Yosep Pekerjaan Penfui itu juga mengizinkan umat di lingkup wilayah Paroki St. Yosep Pekerjaan Penfui, khususnya umat stasi Sta. Maria Immaculata Oeltua dan umat Paroki St. Yosep Pekerja Penfui untuk datang berdoa atau berdevosi di  Gua Mater Dolorosa, di hari lain selain hari Minggu atau Hari Raya Liturgi gereja. 

"Boleh datang berdoa di tempat ini di hari-hari biasa selain hari minggu dan hari raya besar Liturgi gereja. Hari minggu dan hari raya besar Liturgi gereja, misa harus tetap di gereja, ingat itu," tandasnya. 

Misa tersebut dihadiri kurang lebih 500 umat Stasi Sta. Maria Immaculata Oeltua (yang merupakan gabungan dari umat Stasi Sta. Maria Immaculata Oeltua dan umat Kapela St. Petrus Oepaha), para donatur pembangunan gua doa Mater Dolorosa Oelekam dan para tokoh umat dari wilayah lain Paroki Penfui yaitu Stasi St. Andreas Baumata Baumata, Kapela Manuat dan Kapela Poplea serta Kapela Noeltes. 

Baca juga: WBP Lapas Baa Laksanakan Sholat Idul Fitri 1443 Hijriyah Songsong Hari Kemenangan

Misa tersebut juga turut dihadiri tamu undangan, khususnya umat dari gereja Kristen Protestan dan tokoh masyarakat yang tinggal dekat disekitar Biara Camelian dan Aparat Pemerintah Desa Oeltua. 

Suster Delci, mewakili Biara Susteran Camelian dalam sambutannya menjelaskan bahwa Bunda Maria Dolorosa atau Bunda Maria Bersukacita adalah pelindung  para misionaris suster dan pastor serta bruder Biara Camelian.

Sementara Beata Dominica adalah pendiri Biara Misionaris Suster dan Pastor serta Bruder Camelian. 

Baca juga: Tak Perlu Mahal, Pakai Skincare Lidah Buaya Beku Sebelum Tidur, Wajah Jadi Kinclong

Suster Delci berceritera bahwa Beata Dominica lahir di abad ke-15. Ia memiliki kisah hidup yang malang. Di usia kecil ia kehilangan ayah dan ibu serta anaknya bahkan suaminya. Anaknya meninggal meninggal di usia 8 tahun.

Beata Dominica kemudian mengerti kejadian itu sebagai panggilan bahwa ia harus terus ada di bawa kaki Yesus dan. Mengikutinya. 

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved