Berita Belu Hari Ini

Plt Kadis Pendidikan Belu Pantau Ujian Sekolah SMP, Ini Laporan Beberapa Kepsek

Pemantauan ini bertujuan untuk memastikan sekolah-sekolah dapat melaksanakan ujian sekolah

Penulis: Teni Jenahas | Editor: Edi Hayong
POS KUPANG. COM/TENI JENAHAS
PANTAU- Plt Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Belu, Dra. Eda Fahik memantau ujian sekolah di SMPK Don Bosco Atambua, Rabu 27 April 2022. 

Laporan Reporter POS KUPANG. COM, Teni Jenahas

POS KUPANG. COM, ATAMBUA - Plt Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Belu, Dra. Eda Fahik didampingi stafnya terus memantau pelaksanaan ujian sekolah tingkat SMP di Kabupaten Belu sejak ujian dimulai Senin 24 April 2022.

Memasuki hari ketiga pelaksanaan ujian, Rabu 27 April 2022, Plt Kadis memantau ujian di empat sekolah yaitu, SMPK Bina Karya, SMPK Don Bosco, SMP Kristen dan SMPN 2 Atambua. 

Pemantauan ini bertujuan untuk memastikan sekolah-sekolah dapat melaksanakan ujian sekolah, mengecek kehadiran peserta ujian, pengawas serta kendala teknis, baik yang dialami sekolah maupun siswa. 

Plt Kadis didampingi stafnya mendatangi pertama di SMPK Bina Karya. Eda Fahik disambut Kepala SMPK Bina Karya, Leonardus Serang Taek, S.Ag. Sebelum ke ruangan ujian, Plt Kadis mengecek data peserta ujian di kepala sekolah. 

Baca juga: Perwakilan Bank Indonesia NTT Adakan Kick off BI YES, Hadirkan Nara Sumber Berkompeten

Kepala SMPK Bina Karya, Leonardus Serang Taek, S.Ag mengatakan, jumlah peserta ujian di sekolah itu sebanyak 59 orang. Di hari pertama ujian, ada 10 peserta tidak hadir, hari kedua lima dan hari ketiga empat orang. Semuanya karena alasan sakit. 

Leonardus mendoakan di hari keempat dan seterusnya kehadiran peserta ujian bisa 100 persen. Terhadap siswa yang tidak mengikuti ujian satu atau dua mata pelajaran akan mengikuti ujian susulan. 

"Yang belum sempat ikut ujian nanti bisa ikut ujian susulan. Ada jadwal untuk ujian susulan sehingga anak-anak terlayani", katanya. 

Sementara di SMPK Don Bosco ada dua siswa tidak hadir dalam ujian dari total peserta 296 orang. 

Baca juga:  Waka Polda NTT dan Kapolres Kupang Kota Resmi Diganti

Kepala SMPK Don Bosco, Pius Serang, S. Pd menjelaskan, satu siswa tidak ikut ujian karena sudah menarik diri keluar dari sekolah dan siswa yang bersangkutan sudah berada di luar Kabupaten Belu

Pihak sekolah sudah lakukan komunikasi dengan orang tua wali untuk menghadirkan anak yang bersangkutan dalam ujian namun tidak membuahkan hasil. 

Sedangkan satu siswa lagi tidak hadir karena alasan sakit permanen yaitu patah tulang dan sedang dirawat di rumah. Untuk siswa ini akan mengikuti ujian susulan di rumahnya. 

Di SMP Kristen total peserta 70 orang, tiga orang tidak hadir ujian. Dua peserta alasan sakit dan satu peserta dalam situasi berduka karena orangtuanya meninggal. Kendala lain selama ujian hampir tidak ada. Hal ini disampaikan kepala sekolah, David L. Bokamanu. 

Baca juga: Ramalan Zodiak Besok 28 April 2022 Pisces Nikmati Kebahagiaan Rumah Tangga Taurus Selesaikan Proyek

Sementara di SMPN 2 Atambua peserta ujian hadir semua atau 100 persen. Sekolah yang dipimpin Nina Papa Dju ini tidak ada kendala dalam pelaksanaan ujian. Hanya saja ada satu siswa dilayani pada tempat khusus karena gangguan penglihatan. Siswa yang bersangkutan tidak bisa mengerjakan soal bila cahaya terlalu terang. 

Pihak sekolah memberikan layanan khusus kepada siswa untuk mengikuti ujian di ruang laboratorium dengan pengaturan pencahayaan yang sesuai. 

Keempat kepala sekolah yang dikunjungi Plt Kadis menyampaikan ucapan terima kasih. Mereka merasa senang karena Plt Kadis mengunjungi sekolah mereka.

Bahkan Kepala SMPK Bina Karya, Leonardus Serang Taek mengaku, baru pertama kali seorang Kadis P dan K Kabupaten Belu memantau ujian di sekolah itu. 

Baca juga: Penyidik Baru Polda NTT Tuai Pujian, Kuasa Hukum Keluarga Astri Lael: Mampu Beri Rasa Keadilan

Plt Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Belu, Dra. Eda Fahik kepada wartawan menjelaskan, dari hasil pemantauan hari itu, sekolah-sekolah telah melaksanakan ujian sesuai jadwal. Sesuai laporan kepala sekolah, tidak ada masalah berarti selama tiga hari pelaksanaan ujian hanya saja kehadiran peserta ujian ada yang tidak 100 persen. 

Terhadap hal ini, Kadis Eda sudah memerintahkan kepala sekolah agar siswa yang belum ujian dipastikan bisa mengikuti ujian susulan sesuai jadwal.

Bila peserta mengalami hambatan seperti sakit segera diupayakan agar siswa yang bersangkutan tetap mengikuti ujian. Kepala sekolah lakukan komunikasi dengan orang tua, orang tua wali untuk memastikan kondisi peserta.

Menurut Eda, peserta yang tidak mengikuti ujian dapat mempengaruhi prosentase kelulusan di tingkat kabupaten. Lebih dari itu, UU sudah mengamanatkan bahwa anak anak wajib belajar sembilan tahun sehingga sekolah tingkat SMP harus berupaya agar semua peserta didik belajar sampai tamat SMP. (jen)

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved