Berita Kupang Hari Ini
Pandemi Covid 19 Jadi Penyebab Siswa Berkurang Di Sekolah
berkurangnya siswa di sekolah-sekolah dasar di Kabupaten Kupang dalam tiga tahun terakhir akibat dari pandemi Covid 19. Banyak orang tua yang tidak ma
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ryan Tapehen
POS-KUPANG.COM, OELAMASI- berkurangnya siswa di sekolah-sekolah dasar di Kabupaten Kupang dalam tiga tahun terakhir akibat dari pandemi Covid 19.
Banyak orang tua yang tidak mau menyekolahkan anak-anak mereka lantaran kekurangan biaya sekolah dan katakutan orang tua karena anak-anak berkumpul sehingga mudah terpapar covid.
"Sekarang masyarakat ini lagi susah karena pandemi Covid ini masyarakat tidak leluasa bergerak," ujar Wakil Bupati Kupang, Jerry Manafe, Selasa 26 Maret 2022.
Kata dia pengaruh kekurangan siswa itu bukan karena tidak ada siswa tetapi karena ekonomi lemah sehingga orang tua tidak mau menyekolahkan anak mereka.
Kepada dinas pendidikan juga dia menegaskan agar memberikan sosialisasi kepada sekolah-sekolah agar bisa melakukan tatap muka karena status covid di Kabupaten Kupang sudah zona hijau.
Baca juga: Liga 1: Eks Bintang Timnas Indonesia Boaz Solossa Merapat ke RANS Cilegon?Duet Ronaldinho di Liga 1
"Melihat wilayah kabupaten Kupang cukup luas maka harus diberitahukan dan disosialisasikan agar mereka yang berada di gunung bisa tahu kalau sudab bisa belajar offline," jelas Wabup Manafe.
Melihat angka kelahiran yang rendah dan suksesnya program Keluarga Berencana kata dia membuat jumlah siswa setiap tahun semakin sedikit.
Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia Kecamatan Amarasi Selatan Heroninus Bani menjelaskan pada tahun 2022 ini sekolahnya yakni SDI Buraen 1 kemungkinan hanya bisa mendapat 6 siswa baru.
Sementara di sisi lain Pemerintah Kabupaten Kupang menggenjot pembangunan sekolah di berbagai wilayah hal tersebut membuat jumlah siswa baru di setiap sekolah setiap tahun makin berkurang.
"Memang bagus pemerintah menganjurkan untuk keluarga melakukan KB namun di lain sisi pembukaan sekolah baru yang semakin banyak justru menjadi bumerang bagi sekolah tersebut karena setiap keluarga dianjurkan untuk memiliki 2 anak saja yang secara terus-menerus gencar dilakukan lewat program Keluarga Berencana," jelasnya.
Baca juga: Penetapan Tersangka Baru, Tim Kuasa Hukum Keluarga Astri-Lael Apresiasi Kinerja Penyidik
Sebagai ketua PGRI dia tentunya memiliki data menyeluruh terhadap jumlah siswa di setiap sekolah yang ada di kecamatan Amarasi Selatan dan terutama di SD Negeri terbaru pada tahun 2021 lalu jumlah siswa baru hanya 3 siswa.(cr9)
