Tidak Ada Lagi Zona Merah Maupun Orange Sebaran Covid-19 di Sumba Timur

Laporan Wartawan POS-KUPANG.COM, Ryan Nong

POS-KUPANG.COM, WAINGAPU -   Jumlah kasus positif Coronavirus atau Covid-19 di Kabupaten Sumba Timur Nusa Tenggara Timur terus mengalami penurunan. 

Dinas Kesehatan Kabupaten Sumba Timur mencatat tidak ada lagi kecamatan yang ditetapkan sebagai zona merah maupun orange kasus Coronavirus atau Covid-19. 

Bahkan, sebaran kasus kini hanya terdapat di enam kecamatan dari 22 kecamatan di Sumba Timur. 

Baca juga: BPBD Kabupaten Kupang Ingatkan Masyarakat Waspada Bencana

Sekretaris Dinas Kesehatan Sumba Timur, Tinus Ndjurumbaha menyebut, hingga Jumat 22 April 2022, total kasus Covid-19 hanya tersisa 6 kecamatan. Sementara itu, jumlah pasien yang dirawat dan melakukan isolasi mandiri tersisa 10 orang setelah terjadi penambahan 1 kasus baru dan 1 kasus sembuh. 

Tinus mengatakan, berdasarkan hasil pemeriksaaan terhadap 3 sampel TCM/PCR dan 69 sampel rapid pada Kamis, diketahui 1 sampel positif Covid-19. Sampel tersebut berasal dari Umalulu. Sementara, pada hari yang sama sebanyak 1 orang di Kecamatan Tabundung dinyatakan sembuh. 

Dengan tambahan 1 kasus positif baru dan 1 kasus sembuh maka maka total akumulasi kasus Sumba Timur tetap 7.578 kasus dengan 7.433 pasien sembuh. Sementara itu, pasien meninggal dunia sebanyak 135 orang dan masih tersisa 10 orang yang menjalani isolasi mandiri. 

Baca juga: Kementerian Pertanian Dukung Gerdal Serentak Hama Belalang, Kawal Keamanan Pangan di Pulau Sumba 

Satgas Covid-19 juga mencatat sebaran kasus positif tersisa di 6 Kecamatan dari total 22 kecamatan di kabupaten Sumba Timur. Keenam kecamatan itu kini merupakan zona kuning Covid-19. 

Wilayah zona kuning tersebut terdiri dari Kecamatan Kambera dengan 3 kasus, Kecamatan Kota Waingapu dengan 2 kasus, Kecamatan Rindi dengan 2 kasus, serta masing masing 1 kasus di Kecamatan Umalulu, Kecamatan Wula Waijelu dan Kecamatan Lewa Tidahu. 

Tinus Ndjurumbaha mengatakan, Pemerintah kabupaten Sumba Timur terus menghimbau masyarakat untuk tetap taat protokol kesehatan. Selain itu, pemerintah juga terus melakukan upaya percepatan vaksinasi bagi masyarakat baik untuk vaksin dosis pertama, dosis kedua maupun booster. (Ian)