Breaking News

Berita Ekonomi Hari Ini

Pengamat Keuangan NTT : Data Base Memegang Peranan Penting

Petrus Plarintus SS mengungkapkan, pengelolaan data base memegang peranan penting dalam sebuah lembaga keuangan

Penulis: Michaella Uzurasi | Editor: Edi Hayong
POS-KUPANG.COM/MICHAELLA UZURASI.
Pengamat Keuangan NTT, Petrus Plarintus SS bersama Host News Editor Pos Kupang, Apolonia Matilde Dhiu dalam Ngobrol Asyik Pos Kupang, Kamis 21 April 2022 

"Bulan pertama setiap hari itu selalu ada keheranan dari Saya dimana saya pulang ke kantor itu hanya bawa cerita sementara teman - teman lain yang dari Bandung itu mereka pulang dan bawa hasil. Kurang lebih sekitar sebulan berjalan saya ditegur oleh Kepala collection di PT Alerts Jaya tersebut dan setelah ditegur itu saya menyadari bahwa memang saya kurang pengalaman.
Besoknya saya kembalikan billing tagihan, saya sampaikan bahwa billing ini akan diserahkan kepada teman - teman lain tapi saya akan ikut teman - teman dari Ambon bagaimana caranya untuk menjalankan tagihan dan singkat cerita saya saksikan waktu itu ternyata boleh dibilang cukup sadis apa yang mereka lakukan saat itu Jadi ketika mereka datang ke rumah nasabah dan belum tentu rumahnya di situ, pintunya sudah didobrak duluan," cerita Petrus.

"Lalu kalau misalnya nasabah belum ada uang berarti apapun yang ada di rumah itu misalnya TV, ataupun kulkas motor itu diambil. Perabot - perabot rumah itu diambil untuk pembayaran kartu kredit itu dan ada satu pengalaman yang sampai saat ini saya tidak bisa lupakan adalah ketika mereka hendak menarik motor sebagai jaminan dan di rumah itu ada anak kecil usia sekitar empat tahun dia naik ke atas motor itu dan dia tidak mau kasih dia sambil nangis dia teriak motor saya tapi tetap mereka ambil dan mereka pisahkan anak itu dari motor dan mereka bawa pulang.Terus terang saya setelah menyaksikan itu saya sepanjang perjalanan pulang itu benar - benar stress apakah saya harus melanjutkan pekerjaan seperti ini dan disatu sisi harus melawan suara hati saya atau saya harus mundur. Tapi kalau saya mundur saya harus kerja di mana lagi," lanjutnya.

Baca juga: Terseret Kasus Mafia Minyak Goreng, Inilah Profil Pemilik Pemilik Grup Wilmar Produsen Minyak Goreng

Dikatakan Petrus, dalam kebimbangan dan kebingungan dia duduk di depan TV dan melihat ada motivator mengatakan, "Ketika anda tidak bisa mendapatkan apa yang anda sukai maka anda harus menyukai apa yang anda dapatkan".

"Pada saat saya mendengar pernyataan yang bijak itu saya hanya mendengar sebagai kata kata kosong tetapi juga tidak ada pilihan lain saya mulai belajar untuk bagaimana menyukai pekerjaan saya sebagai professional collector itu. Besoknya saya datang lagi ke perusahaan dan saya minta lagi billing tagihan tetapi saya merubah pola pendekatan saya kepada nasabah," ujarnya.

"Dengan cara seperti itu akhirnya banyak nasabah saya, udah kalau begitu sama mas aja, jadi saya titip nomor hp saya dan ketika mereka ada uang mereka telepon dan jadilah saya pada saat itu dipanggil sebagai kolektor simatupang, siang malam tunggu panggilan," tambahnya tertawa.

Dari pengalaman tersebut Petrus belajar ternyata urusan tagihan urusan kredit macet tidak hanya sebatas urusan tagih menagih tetapi juga perlu ada semacam strategi sehingga apa yang dilakukan bisa berhasil efektif tanpa menimbulkan efek - efek yang lain.(uzu)

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved