Berita Ekonomi Hari Ini
Pengamat Keuangan NTT : Data Base Memegang Peranan Penting
Petrus Plarintus SS mengungkapkan, pengelolaan data base memegang peranan penting dalam sebuah lembaga keuangan
Penulis: Michaella Uzurasi | Editor: Edi Hayong
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Michaella Uzurasi
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Pengamat Keuangan Nusa Tenggara Timur (NTT), Petrus Plarintus SS mengungkapkan, pengelolaan data base memegang peranan penting dalam sebuah lembaga keuangan.
Hal ini diungkapkan Petrus dalam Ngobrol Asyik Pos Kupang dengan Tema "Manajemen Kredit Macet di Lembaga Keuangan Bank dan non Bank" yang dipandu host News Editor Pos Kupang, Apolonia Matilde Dhiu, Kamis 21 April 2022.
Alumni STFK Ledalero ini mengungkapkan, sejauh pengamatannya di NTT ada banyaklembaga keuangan. Selain perusahaan pembiayaan, ada asuransi, pegadaian, Bank Perkreditan Rakyat (BPR) dan juga koperasi - koperasi atau credit union yang jumlahnya bisa saja lebih banyak daripada lembaga - lembaga keuangan resmi lain yang berada dibawah pengawasan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
"Tentu saja sebagai sebuah lembaga keuangan bagian terpenting dalam pengelolaan keuangan tersebut adalah marketing, kredit dan pelaksana," kata Petrus.
Baca juga: Prediksi 3 Pengamat Tanah Air Dalam Laga Arsenal Vs Man United: Unggulkan The Gunners
"Kalau mengenai marketing dan kredit itu memang ada banyak sekali buku yang membahas tentang marketing dan kredit tetapi kalau untuk collection itu rasanya sangat terbatas artikel yang membahas tentang collection tersebut apalagi di banyak lembaga non Bank mereka seringkali lebih fokus terhadap hal - hal penjualan terhadap marketing daripada Prioritas tentang masalah kredit macet ini," lanjutnya.
Padahal, kata Petrus, ibarat dalam sebuah permainan sepak bola, marketing adalah pemain bagian depan sedangkan collection adalah bagian belakang yang tidak kalah pentingnya sehingga kedua hal ini harus mendapat prioritas yang sama.
"Jadi, dalam konteks inilah saya merasa bahwa pembahasan kredit macet ini menjadi sesuatu yang penting dan perlu, paling tidak untuk lembaga - lembaga keuangan untuk dalam menyikapi bagaimana menghadapi kredit macet di lembaga keuangan yang sedang mereka geluti," jelasnya.
Petrus mengatakan, tidak bisa dipungkiri adanya kredit macet karena akibat dari adanya marketing atau adanya penjualan. Oleh karena itu pengelolaan kredit macet harus dimulai dari hulu sampai hilir.
Baca juga: Pemda Manggarai Barat Tutup Sementara Destinasi Wisata Air Terjun Cunca Wulang
"Jadi semua bagian itu harus diperhatikan dan kedua hal ini akan sangat terbantu dalam pengelolaannya apabila didukung dengan data base yang lengkap," ujar Petrus.
Menurut dia, pengelolaan data base, apalagi didukung dengan data yang komplit akan sangat mempengaruhi dalam melakukan analisa data, interpretasi dan pada akhirnya untuk menentukan proyeksi dan target - target dalam penanganan kredit macet.
"Sejauh pengalaman saya apalagi di zaman sekarang itu data base memegang peranan yang sangat penting karena dari data base itulah kita mulai belajar tentang problem - problem apa saja yang terjadi pada nasabah - nasabah kita, kira - kira problem ini untuk masalah apa saja lalu penyelesaiannya seperti apa saja sehingga data base ini memegang peranan yang sangat penting," tandasnya.
Petrus sendiri berlatar belakang pendidikan Filsafat sehingga menurut dia, yang pantas mengurus keuangan adalah orang - orang yang memiliki latar belakang belakang pendidikan finance atau accounting atau paling tidak Fakultas Ekonomi.
Baca juga: Ramalan Zodiak Besok 24 April 2022, Bukti Orang Menyakiti Gemini, Sagitarius Mulai Hal Baru
"Tetapi kalau kita bicara keuangan dalam arti lembaga keuangan maka sebetulnya di dalam itu ada banyak sekali divisi, departemen yang mengurus jalannya proses tersebut. Jadi di dalam lembaga keuangan itu ada divisi marketing, ada collection, ada kredit, juga ada HRD, ada general affairs kemudian ada bagian - bagian lain yang menunjang operasional bisnis itu dimana Filsafat itu punya peranan penting dalam proses bisnis tersebut karena kita bisa membantu dalam hal mengolah data, menganalisis, menginterpretasi dan membuat proyeksi perkembangan bisnis tersebut kedepan seperti apa itu kita bisa bantu dan saya merasa bahwa pelajaran Filsafat sangat membantu dalam pekerjaan ini," urainya.
Petrus juga membagikan pengalamannya ketika pertama kali bergabung di salah satu perusahaan di Bandung yang mengelola khusus kartu kredit, PT Alerts Jaya.
Baca juga: Gandeng BNI, Lapas Waikabubak Komitmen Wujudkan Pelayanan Prima