Berita Kota Kupang Hari Ini

SPBE di Kota Kupang, Sebuah Langkah Menuju Smart City

pembayaran tunjangan. Pengguna akan mengoperasikan aplikasi atau sistem itu bisa melalui mesin atau android. 

Editor: Rosalina Woso
POS KUPANG.COM/IRFAN HOI
Kadis Kominfo Kota Kupang, Andre Otta 

Maksudnya, agar mempermudah pelayanan bagi publik atau penyelenggara pemerintahan mendapat tandatangan dari pimpinan yang dilakukan bisa dari mana saja. Saat ini, sistem ini sedang diterapkan di dinas PTSP. Harapannya, agar segera meluas ke OPD yang lain. 

Tahun ini, Pemkot juga akan memasang 300 titik WiFi di seluruh wilayah Kota Kupang. Dalam mendukung itu, Pemkot meminta dukungan dari Kementerian Kominfo agar mengurangi beban biaya internet di NTT, khusunya Kota Kupang yang sejauh ini tergolong cukup tinggi. Andre optimis, kalau harga BBM itu bisa satu harga maka harga internet pun harusnya demikian. 

Baca juga: Kisah Seorang Nenek Berusia  124 Tahun di Malaka Tinggal di Gubuk Reyot 

Dia menambahkan, pada sisi perusahan penyedia jaringan internet telah banyak perusahaan yang masuk ke Kota Kupang. Ini berarti persaingan kualitas dan harga menjadi peluang keuntungan bagi masyarakat.

Berikutnya, Pemerintah juga terus mempermudah izin investasi pada sektor sistem internet agar memberi pilihan dan keuntungan yang setimpal bagi masyarakat. 

Andre menjelaskan, enam dimensi yang dimaksud adalah smart governance yang merupakan pengaplikasian melalui SPBE. Ada juga smart branding atau dikenal dengan perubahan wajah Kota, dimana Kota Kupang sendiri sudah sangat bagus perubahan selama lima tahun terakhir.

Smart living, menyangkut dengan kesehatan warga, harmonisasi tata ruang wilayah transportasi. 

Contohnya, kata Andre, pembangunan SPAM kali Dendeng, program bedah rumah, dan pengaspalan jalan. Smart living, menjurus pada menciptakan Kota layak huni.

Baca juga: Ingat Aktor Ganteng Aliando? Bikin Geger Saat Bertemu Prilly Latuconsina, Begini Kondisinya Sekarang

Selain itu, ada juga penerangan lampu jalan yang kini terus diperbanyak. Sisi positifnya adalah perputaran perekonomian masyarakat durasinya lebih panjang dan titik rawan kriminalitas terbendung dengan adanya penerangan itu. 

Pemkot Kupang memprogramkan pelatihan bagi pelaku UMKM sebanyak 6000 peserta. Pelatihan ini agar mengarahkan pelaku UMKM bisa cakap dalam pemasaran, apalagi ditengah pandemi covid-19, sangat banyak pelaku UMKM yang berjualan secara online.

Pertumbuhan UKM SMES juga ditingkatkan dengan digital paytmen merujuk pada peraturan Wali Kota tentang cashless payment system. 

"Dari 2021 itu 1000 orang dan 2020 itu 5000. Ada juga kemudahan akses permodalan bagi pelaku UMKM," katanya.  

Dimensi lainnya adalah smart ekonomi yang merangkum ekosistem pariwisata, bisnis dan wajah Kota. Sistem pembayaran yang kini tengah marak yaitu, pembayaran menggunakan aplikasi QRIS. Pemkot pun menyalurkan bantuan stimulan dalam bentuk barang dan uang terutama pelaku UMKM dan bisnis.

Smart society, terus dilakukan Pemkot memberikan literasi digital yang mana bertujuan menjaga agar situasi tetap kondusif tanpa adanya disinformasi dan informasi yang tidak benar diterima oleh masyarakat. 


Kominfo pun berupaya mendukung itu dengan menciptakan sebuah layanan Kupang Kabas Hoax sebagai kanal informasi, yang akan meluruskan segala bentuk informasi tidak benar yang beredar di publik. Pada dimensi terakhir yakni smart enviroment yang melebur proteksi lingkungan, tata kelola sampah dan limbah serta tata kelola energi. 

Pemkot, memulai itu dengan menanam pohon yang saat ini sudah bertumbuh dan memberi dampak pada lingkungan. Sementara, pada pengelolaan sampah menjadi energi memang belum bisa dikerjakan maksimal. Langkah awalnya adalah didesain tempat pembuangan akhir sampah yang ramah dengan kondisi perkotaan.

Halaman
123
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved