Berita Rote Ndao Hari Ini
Kisah Dua ABK KM Kuda Laut Asal Hundihuk yang Selamat di Perairan Australia Hingga Tiba di Rote
Sampai sekitar jam 7 pagi, satu lagi meninggal. Mulai dari situ meninggalnya berturut-turut sampai tinggal kami 3 orang
Laporan Rheporter POS-KUPANG.COM, Mario Giovani Teti
POS-KUPANG.COM, ROTE NDAO - Dua nelayan yang berasal dari Desa Hundihuk, Kecamatan Rote Barat Laut, Rote Ndao, telah pulang ke rumahnya dengan selamat, setelah sebulan pergi melaut bersama kapal mereka, KM Kuda Laut dan kandas di perairan Australia.
Dua warga yang selamat dari maut itu, Melki Giri, yang tinggal di Dusun Hundihuk Tengah, RT.016/RW.008, Desa Hundihuk dan Habel Kanuk, alamat, Dusun Hundihuk Timur, RT. 007/RW.004, Desa Hundihuk.
Mereka tiba pada hari Rabu, 20 April 2022, sekitar pukul. 16.00 Wita. Korban Laka Laut dari KM Kuda Laut yang karam di Perairan Australia, pada hari Jumat, 18 Maret 2022, telah tiba di Bandar Udara DC. Saudale, Rote Ndao.
Salah seorang korban selamat, saat dijumpai POS-KUPANG.COM, Kamis, 21 April 2022, di rumahnya, RT 016/RW 008, Dusun Hundihuk Tengah, Melky Roni Arianto Giri (39) alias Melky mengisahkan, dirinya dan 11 teman awak KM Kuda Laut, mulai start dari Pelabuhan Rakyat Hundihuk pada hari Kamis, 17 Maret 2022.
Baca juga: Perang Rusia vs Ukraina: Putin Akan Hadiri KTT G20 Indonesia, PM Australia Hubungi Jokowi
"Sampai tengah malamnya kita dapat angin besar dan gelombangnya kencang, nahkoda (Yohanis Balu) sempat bilang, kita putar balik saja, gelombangnya besar," kata Melky.
Pokoknya, dikatakan Melky, saat pagi hari, di hari Jumat, 18 Maret 2022, sekitar jam 5, ombak datang dan sekali menghantam KM Kuda Laut, langsung terbalik dan tenggelam.
"Satu-satu pertolongan kami saat itu, hanya bikin rakit, kita buka semua kayu perahu, dan bambu-bambu dan kita bikin rakit," jelas Melky.
Sambungnya, ia dan 11 orang temannya, bertahan dari rakit sampai hari Sabtu, 19 Maret 2022. Sorenya sekitar jam 3, dikatakan Melky, satunya meninggal, karena lapar, dingin dan lemah. Sekitar jam 8, satu lagi meninggal. Tengah malam lagi satu meninggal. Diceriterakannya, di hari Sabtu meninggal sudah 3 orang.
Baca juga: Negara Barat Ancam Walk-Out Jika Rusia Ikut Datang ke KTT G20,Sikap Indonesia Terancam Dipermalukan
"Bertahan sampai hari Minggu, hari yang ketiga. Paginya masih subuh, nahkodanya hilang. Tidak tahu hilangnya kemana, sampai dia tenggelam. Sampai sekitar jam 7 pagi, satu lagi meninggal. Mulai dari situ meninggalnya berturut-turut sampai tinggal kami 3 orang," terang Melky.
"Sekitar jam 3 sore baru ada pesawat patroli dari Australia melintas. Mungkin mereka sudah komunikasi dengan kapal barang, kalau tidak salah Kapal itu dari Singapura, yang menolong kami," sambungnya.
Tambahnya, selain menghubungi kapal barang sebagai kapal terdekat saat itu, mereka (pesawat patroli Australia) juga sudah komunikasi dengan kapal angkatan laut dan saat itu kapal angkatan laut masih jauh lokasi tenggelamnya KM Kuda Laut. Malamnya kapal angkatan laut tiba, dikatakan Melky, diover atau dipindahkan ia dan kedua temannya dari kapal barang tadi, ke kapal angkatan laut dan bawa ke Darwin.
Baca juga: Peringati Hardiknas 2022, MKKS SMA SMK Sumba Timur Gelar Turnamen Sepakbola Antar Sekolah
"Waktu kami bertiga ditolong oleh kapal barang itu, kami sudah berpisah dengan saudara Riky Balu, karena dia saat itu sudah kritis," ucap Melky.
Cerita yang dirinya dapatkan dari konsulat, bahwa malam itu juga helikopter langsung jemput saudara Riky di atas kapal. Melky juga menerangkan, yang bertahan saat itu, ia dan saudara Habel, sedangkan saudara Ricky Balu kondisinya kritis, dan langsung dijemput helikopter.
"Saat terapung di atas laut, di dalam hati saya, semoga cepat ada pertolongan. Karena sudah tidak ada makan dan minum. Kita berdoa terus-menerus, kalau bisa ada pertolongan," ungkap Melky.
Dijelaskan Melky, kala itu, dirinya bilang ke Habel Kanuk, kalau bisa mereka bertiga bertahan sampai besok. Tetapi belum sampai esok harinya di hari Senin, disebutkannya, puji Tuhan hari itu juga mereka mendapat pertolongan.
Baca juga: Bursa Transfer Pemain: Maung Datangkan Empat Pemain, Persib Bandung Berburu Pemain Baru Berkualitas
"Kami dibawa ke Darwin, karena kondisi juga sudah lemah saat itu. Ketika di rumah sakit, saya diberitahu oleh pihak rumah sakit, saya terkena Covid-19," katanya.
Bukan dirinya saja, diceriterakan Melky, ia serta Habel Kanuk langsung dikeluarkan oleh pihak rumah sakit dan karantina 10 hari di hotel. Setelah masa karantina selesai, dikeluarkan lagi mereka ke ruangan yang bebas. Dari situlah mereka berdua digabungkan satu kamar karena sudah tidak ada Covid-19.
"Nah di situ, sempat saya tanya ke Konsulat RI yang ada di Darwin, terus pak, kira-kira kami kapan dipulangkan?
Pak Konsulat jawab, sementara masih diproses, kita tunggu data-data dari Indonesia dulu. Seperti KTP, urus Paspor dan sebagainya," terang Melky.
"Terus mereka tanya balik kepada kami. Sudah vaksin apa belum? Saya beritahu, waktu itu sempat mau vaksin di kampung, cuma sementara saya ada pekerjaan, maka saya tidak jadi vaksin. Karena tim vaksin katakan, kalau sementara bekerja tidak bisa divaksin. Maka saya divaksin saat itu," lanjutnya.
Melky mengakui, soal perawatan medis di Australia yang bagus dan makan minum di Australia terjamin. Dikatakannya, total lamanya ia dan Habel di Darwin, Australia, yakni 20 hari.
"Kami berangkat dari Australia, hari Kamis, 14 April 2022, transit di Singapura, lalu ke Jakarta. Di Jakarta, saya dan Habel karantina selama 5 hari. Karena vaksinnya baru sekali. Kami harus karantina di Wisma Atlet," pungkasnya.
"Mereka (pihak Wisma Atlet) tanya kepada kami, kenapa penerbangannya tidak langsung ke Bali, sebenarnya bisa, hanya harus vaksin kedua dan ketiga. Kami baru vaksin pertama, jadi tidak bisa. Kalau saudara Riky Balu bisa, karena sudah vaksin kedua," sambungnya.
Hari Rabu, 20 April 2022, pagi dini hari, sekitar pukul 02.00 WIB, Melki dan Habel berangkat dari Jakarta dengan pesawat Batik Air dan tiba di Kupang. Dan sekitar pukul 16.00 Wita, mereka berdua tiba di Bandar Udara D. C. Saudale, Rote Ndao.
"Sebenarnya kami bertiga berangkat sama-sama. Saat mau penerbangan, penyakit dari saudara Riky Balu kumat lagi, ia langsung masuk ruang icu untuk mendapat perawatan medis lagi," kata Melky.
Menurutnya, ia dan Habel tidak tahu pasti, kapan Riky mau kembali, keadaannya bagaimana, karena ketika mereka berdua di Darwin, Riky di Brome dan masih dalam perawatan medis di Royal Perth Hospital. Mereka berdua terpisah dari Riky.
"Kami hanya berdoa untuk teman-teman yang adalah saudara saya, semoga Tuhan selalu memberikan mereka tempat terbaik. Karena musibah datang kita tidak tahu," tutup Melky.
Hal serupa juga dikatakan oleh salah seorang ABK KM Kuda Laut yang selamat, Habel Kanuk, sahabat Melki Giri, yang secara bersamaan dipulangkan dari Australia.
Saat diwawancarai POS-KUPANG.COM, Kamis, 21 April 2022 di rumahnya, Dusun Hundihuk Timur, Desa Hundihuk, Kecamatan Rote Barat Laut, Kabupaten Rote Ndao.
Sementara itu, saat berada di rumah Habel Kanuk, Kepala Desa Hundihuk, Yunus Modok, mengatakan bahwa mengatasnamakan masyarakat Hundihuk, dirinya mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Pemerintah Australia.
"Kami berterima kasih kepada pihak Pemerintah Australia yang sudah berupaya menolong ketiga saudara kami, Bapak Habel Kanuk, Bapak Melkianus Giri dan Bapak Riky Balu," ungkap Kades Yunus.
"Saat ini kedua saudara, ada bersama kita, Habel Kanuk dan Melki Giri. Mereka sudah tiba di Kabupaten Rote Ndao sejak kemarin Rabu, 20 April 2022 dan diterima oleh pemerintah Kabupaten Rote Ndao," sambungnya.
Dikatakan Kades Yunus, saudara Melki Giri dan Habel Kanuk, diterima oleh Asisten II Sekda Kabupaten Rote Ndao, Armis Saek, Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan, Jusup B. Messakh di Bandar Udara DC Saudale pada pukul 16.00 Wita dan tepat pukul 17.00 Wita, saudara Habel Kanuk dan Melki Giri diserahkan kepada keluarga masing-masing oleh Kades Yunus dan Bhabinkamtibmas Desa Netenaen dan Desa Hundihuk Bripka Joni Ndolu.
"Besar harapan kami, kiranya saudara Riky Balu yang masih dalam perawatan Medis di Australia, bisa cepat pulih dan bisa kembali ke Rote Ndao, khusunya di Desa Hundihuk, dengan selamat dan bisa menemui keluarga, orang tua, serta kami masyarakat Hundihuk," harap Kades Yunus.
Dengan adanya peristiwa ini, dikatakan Kades Yunus, masyarakat Hundihuk dan keluarga dari ke-12 awak kapal, yang 9 orang dinyatakan hilang dan 3 orang yang selamat, menjadi pembelajaran untuk semua masyarakat agar tidak terjadi lagi demikian.
Sebenarnya, saudara Riky Balu pulang bersama saudara Habel Kanuk dan Melki Giri. Karena saudara Riky masih butuh perawatan intensif, sebab mengalami luka di kaki yang cukup serius, maka saudara Riky akan pulang di tanggal Selasa, 26 April 2022 mendatang. Dengan rute perjalanan yang sama seperti kedua saudara Habel dan Melki (Australia - Singapura - Jakarta- Kupang - Rote)," tutup Kades Yunus.(*)
Berikut daftar lengkap, nama-nama ke-12 Awak KM Kuda Laut,
Korban Selamat:
1. Habel Kanuk (44), warga RT 007/RW 004, Dusun Hundihuk Timur.
2. Frengky Guando Balu alias Riky (29), warga RT 018/RW 009, Dusun Hundihuk Barat.
3. Melky Roni Arianto Giri (39), warga RT 016/RW 008, Dusun Hundihuk Tengah
Korban Hilang/Meninggal:
1. Yunus Modok 1 (47), warga RT 007/RW 004, Dusun Hundihuk Timur.
2. Pice Remirdo Aryanto Naluk (33), warga RT 011/RW 006, Dusun Hundihuk Timur.
3. Ibrahim Loe (57), warga RT 012/RW 006, Dusun Hundihuk Timur.
4. Dominggus Silwanis Busu (42), warga RT 005/RW 003, Dusun Hundihuk Timur.
5. Jefri Arianto Balu alias Panji (31), warga RT 018/RW 009, Dusun Hundihuk Barat.
6. Yohanis Balu alias Indra (46), warga RT 007/RW 004, Dusun Hundihuk Timur.
7. Benyamin Pah (42), warga RT 012/RW 006, Dusun Hundihuk Utara.
8. Ari Albert Giri (31), warga RT 016/RW 008, Dusun Hundihuk Tengah.
9. Rifan Ronaldo Balu (17), warga RT 018/RW 009, Dusun Hundihuk Barat. (*)