Berita Ekonomi Hari Ini

Kinerja APBN Terus Dijaga Dalam Menjaga Pemulihan Ekonomi di NTT

pokok-pokok hasil rapat ALCo Regional bulan April 2022 untuk periode realisasi sampai dengan tanggal 31 Maret 2022

Editor: Edi Hayong
DOK-POS-KUPANG.COM
Kepala Kantor Wilayah Ditjen Perbendaharaan NTT, Catur Ariyanto Widodo, S.E, M.Int.Dev.Ec 

Pendapatan negara diharapkan akan semakin meningkat seiring dengan peningkatan aktivitas ekonomi menjelang Idul Fitri dan perubahan tarif PPN yang mulai diterapkan pada 1 April 2022. Sampai dengan akhir Maret 2022, pendapatan negara di NTT mencapai Rp549,98 miliar.

Realisasi penerimaan pajak sampai dengan akhir Maret 2022 tercatat sebesar Rp378,58 miliar atau 87,84 persen dari target pendapatan, menurun 15,44 persen (yoy) yang didorong salah satunya oleh komponen PPN Dalam Negeri sebesar 48,76 persen.

Penurunan penerimaan pajak antara lain disebabkan adanya kenaikan restitusi PPh Non Migas dan PPN Dalam Negeri, realisasi penyerapan DIPA pada Maret 2022 yang belum setinggi penyerapan pada periode yang sama tahun 2021, serta tidak adanya penerimaan yang carry over dari proyek seperti yang terjadi di tahun 2021.

Pemanfaatan Program Pengungkapan Sukarela (PPS) oleh Wajib Pajak (WP) sampai dengan Maret 2022 juga semakin meningkat, dengan total penerimaan sebesar Rp14,6 miliar dari 257 WP.

Penerimaan Bea dan Cukai mencapai Rp179,45 juta pada Maret 2022, tumbuh positif secara agregat sebesar 28,21 persen (yoy) dipengaruhi peningkatan kinerja sektor Bea Masuk sebesar 90,03 persen (yoy) dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, yang didorong oleh peningkatan aktvitas impor di wilayah kerja KPPBC Atambua.

Dibandingkan target, realisasi Bea Masuk masih lebih rendah disebabkan belum adanya realisasi importasi raw sugar seperti tahun lalu.

Untuk realisasi penerimaan negara bukan pajak (PNBP), sampai dengan Maret 2022 mencapai Rp6,63 miliar atau mencatatkan surplus sebesar 563 persen dari target penerimaan bulan Maret 2022.

Capaian PNBP (Pengelolaan Kekayaan Negara, Piutang dan Lelang) pada bulan Maret didorong oleh tingginya permohonan pemindahtanganan dan sewa BMN, terdapat pembayaran angsuran piutang negara yang diproyeksi pada bulan April namun telah disetor pada bulan Maret, serta permohonan lelang dari kurator dengan nilai yang cukup tinggi.

Kinerja Baik APBN di NTT terus Berlanjut

Sampai dengan triwulan I 2022, akselerasi kinerja APBN tetap terjaga untuk memberikan manfaat secara optimal kepada masyarakat di Provinsi NTT. Realisasi belanja negara sampai dengan akhir Maret 2022 mencapai Rp6,474 triliun atau 19 persen dari pagu APBN 2022.

Realisasi belanja negara tersebut meliputi realisasi Belanja Pemerintah Pusat sebesar Rp1,65 triliun dan Transfer ke Daerah dan Dana Desa sebesar Rp4,824 triliun.

Belanja Pemerintah Pusat sampai dengan 31 Maret 2022 mengalami kontraksi sebesar 31,1 persen (yoy), yang didominasi penurunan realisasi Belanja Modal sebesar 58 persen.

Capaian realisasi didominasi realisasi belanja pegawai sebesar Rp651,87 miliar dan belanja modal sebesar Rp511,92 miliar. Penurunan realisasi belanja tersebut dipengaruhi tidak adanya pengeluaran belanja yang carry over, dimana pada tahun 2021 banyak pekerjaan/proyek multiyears tahun 2020 yang jatuh tempo pada periode triwulan I tahun 2021.

Dari sisi penyaluran Transfer ke Daerah (TKD), sampai dengan akhir Maret 2022 tercatat mencapai 20,82 persen dari target APBN 2022, tumbuh positif dibandingkan realisasi tahun sebelumnya.

Peningkatan ini sebagian besar ditopang realisasi penyaluran Dana Alokasi Umum (DAU) sebesar Rp4,154 triliun dan Dana Alokasi Khusus (DAK) Non Fisik sebesar Rp421,8 miliar.

Halaman
123
Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Komentar

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved