Berita Ekonomi Hari Ini
Kinerja APBN Terus Dijaga Dalam Menjaga Pemulihan Ekonomi di NTT
pokok-pokok hasil rapat ALCo Regional bulan April 2022 untuk periode realisasi sampai dengan tanggal 31 Maret 2022
POS-KUPANG.COM, KUPANG – Kementerian Keuangan Regional Provinsi NTT kembali menyelenggarakan Rapat Asset and Liability Committee (ALCo) Kemenkeu Regional NTT, yang merupakan kegiatan bulanan dalam rangka early warning system pelaksanaan APBN, sehingga dukungan APBN terhadap pertumbuhan ekonomi di wilayah NTT dapat berjalan secara optimal, terutama untuk pemulihan ekonomi di masa pandemi Covid-19.
Adapun pokok-pokok hasil rapat ALCo Regional bulan April 2022 untuk periode realisasi sampai dengan tanggal 31 Maret 2022 terangkum dalam siaran pers ini sebagai berikut.
Kondisi Perekonomian secara Umum
Risiko geopolitik, kenaikan harga komoditas dan inflasi, pengetatan kebijakan moneter, dan volatilitas pasar keuangan diperkirakan memoderasi pertumbuhan ekonomi global. Risiko global mengalami peningkatan, khususnya didorong percepatan normalisasi kebijakan moneter Amerika Serikat serta konflik geopolitik antara Rusia dan Ukraina.
Kombinasi tersebut menimbulkan kenaikan harga komoditas global khususnya sektor pangan dan energi, serta kenaikan inflasi di beberapa negara maju, serta meningkatkan volatilitas arus modal, nilai tukar, dan sektor keuangan. IMF memprediksi pertumbuhan global akan melambat menjadi 3,6 persen pada April 2022 (turun 0,8 poin persentase dibanding proyeksi sebelumnya).
Untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2022, proyeksi lembaga internasional berada di kisaran 5 persen (yoy).
Dari sisi domestik, kinerja ABPN di bulan Maret masih mencatatkan surplus, didukung kinerja positif pendapatan negara yang mengalami pertumbuhan pada semua komponen.
Aktivitas perekonomian masih kuat pada Kuartal 1 2022, dimana indikator Konsumsi melanjutkan tren penguatan dengan level di atas pra-pandemi yang ditunjukkan antara lain dengan peningkatan mobilitas masyarakat, Indeks Penjualan Ritel (IPR) yang mencapai 14,7 persen, dan Mandiri Spending Indeks yang masih berada d atas level pra-pandemi.
Momentum pemulihan ekonomi Indonesia masih terus berjalan dengan baik didukung dengan penurunan kasus Covid-19 dan peningkatan aktivitas ekonomi masyarakat, dengan kegiatan ekonomi dan konsumsi diprediksi akan terus terus meningkat, terutama menjelang Idul Fitri dimana mobilitas akan meningkat.
Meski begitu, Pemerintah tetap mewaspadai berbagai risiko global terhadap pemulihan ekonomi ke depan. Seiring membaiknya ekonomi domestik dan tingginya harga komoditas, kinerja penerimaan dan belanja negara akan terus dioptimalkan dengan dukungan pembiayaan yang terus terjaga pengelolaannya secara terukur, pruden, dan kredibel.
Ke depan harus terus diseimbangkan pencapaian tiga tujuan, yaitu: a) menjaga kesehatan dan keselamatan rakyat; b) menjaga kesehatan dan pemulihan ekonomi; dan c) mengembalikan kesehatan APBN melalui reformasi perpajakan dan pelaksanaan UU HKPD.
Sementara itu, kondisi perekonomian NTT pada bulan Maret cukup kondusif dengan inflasi yang terkendali dan . Kinerja ekspor NTT juga mencatatkan kenaikan nilai devisa sebesar 527,24 persen (yoy) atau sebesar USD 10,8 juta, yang didominasi sektor non-migas berupa barang-barang konsumsi.
Adapun komoditas yang masih mendominasi berupa parts mesin (kendaraan dan bagiannya) ke Timor Leste dengan nilai US3,6 juta dollar. Nilai devisa impor pada Maret 2022 tumbuh negatif sebesar US 11,2 juta dollar dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, dimana mayoritas berasal dari sektor non-migas.
Perkembangan Pendapatan Negara
Kinerja pendapatan negara di triwulan I 2022 mengalami sedikit penurunan, yaitu 4,9 persen dibandingkan kinerja tahun sebelumnya atau sebesar Rp28,08 miliar.