Berita Pendidikan

SMA/SMK Serentak Gelar Ujian Akhir Sekolah Perdana, Ini Penjelasan Dikbud NTT

Jika tidak punya komputer, tidak punya aplikasi untuk ujian online maka menggunakan kertas

Editor: Edi Hayong
POS-KUPANG/BERTO KALU
PANTAU - Kepala Sekolah SMAN 3 Kupang, Ishak Daniel Elias Balbesi (Kiri) memantau langsung pelaksanaan USBN di salah satu ruangan kelas, Selasa 19 April 2022 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi

POS-KUPANG.COM, KUPANG-- Ribuan siswa Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Nusa Tenggara Timur (NTT) mengikuti ujian sekolah perdana terhitung dimulai pada Selasa 19 April 2021.

Kepala Bidang Pendidikan Menengah di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) NTT, Ayub Sanam mengatakan, pelaksanaan ujian saat ini merupakan ujian sekolah.

"Ujian saat ini adalah ujian sekolah dan menjadi kewenangan sekolah. Sementara UN tidak ada tahun ini," kata Ayub, Selasa 19 April 2022.

Baca juga: 2 Zodiak Dapat Cuan Finansial, Zodiak Karier Keuangan 20 April 2022, Aries Hati-hati di Kantor

Dari ujian yang dilaksanakan itu, ada ujian praktek dan ujian tertulis untuk SMA. Untuk ujian tulis bisa berbasis kertas atau berbasis komputer. Namun, tetap menyesuaikan dengan kondisi yang ada di sekolah.

"Jika tidak punya komputer, tidak punya aplikasi untuk ujian online maka menggunakan kertas. Sedangkan, bisa ujian komputer maka bisa melakukan ujian dengan komputer," sebut dia.

Khusus untuk SMK, ada UKK mandiri, atau uji kompetensi melalui LSPE 1 dan uji kompetensi oleh LSPE 2 yang dimiliki oleh dunia usaha atau industri.

Baca juga: Siswa SMAN 3 Kupang Kerjakan Soal USBN Menggunakan Tablet

Dari hasil ujian tersebut maka sekolah menetapkan kriteria kelulusan berdasarkan rapat dewan guru dengan memperhatikan nilai ujian, nilai rata-rata rapor, dan nilai sikap.

Dengan memperhatikan itu maka sekolah mempunyai kewenangan menentukan kelulusan bagi siswa-siswi di sekolah berkaitan. Ayub menyebut, target kelulusan diharapkan 100 persen, namun tetap menyesuaikan dengan hasil ujian sekolah.

"Jadi penentuan hasil kelulusan itu dilakukan sekolah masing-masing," imbuhnya. 

Baca juga: Siswi SMA Swasta Bina Mandiri di Malaka Ini Optimis Lulus UAS

Dia mengingatkan, para guru agar melaksanakan ujian ini dengan penuh tanggung jawab, memperhatikan protokol kesehatan, dan pelaksanaan ujiannya disesuaikan dengan kondisi yang ada sekolah masing-masing.

Ia juga berharap, agar ujian bisa berjalan aman, lancar dan tertib dengan hasil yang disesuaikan dengan apa yang telah diperoleh siswa selama mendapat pengajaran dari guru-guru setempat.

Dalam data yang dihimpun dari Dapodik Kemendikbud.go.id, ada 591 SMA dengan 378 sekolah negeri dan 213 sekolah swasta. Sementara untuk SMK ada 316 sekolah dengan 161 sekolah negeri dan 155 sekolah swasta. Data ini merupakan pada tahun ajar 2021/2022.

Baca juga: JPU Segera Rampungkan Surat Dakwaan Tersangka Kematian Astri-Lael

Ayub menambahkan, untuk jumlah siswa, diketahui ada 304.844 siswa-siswi dengan detailnya:

1. SMA jumlahnya ada 200.043 siswa dengan rincian 90.637 laki-laki dan perempuan 109.766

2. SMK jumlahnya ada 101.764 siswa, dengan rincian 56.071 laki-laki dan 45.693 perempuan.

3. SLB jumlahnya ada 2.677 siswa dengan rincian 1.571 laki-laki dan 1.106 perempuan. (Fan)

Sumber: Pos Kupang
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    berita POPULER

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved