Berita Pendidikan
Siswa SMAN 7 Kupang Mengaku Bisa Kerjakan Soal Ujian
Siswa kelas XII SMAN 7 Kupang mengaku bisa mengerjakan soal ujian dengan baik. Soal ujian itu dalam bentuk pilihan ganda.
Penulis: Oby Lewanmeru | Editor: Ferry Ndoen
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Oby Lewanmeru
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Siswa kelas XII SMAN 7 Kupang mengaku bisa mengerjakan soal ujian dengan baik. Soal ujian itu dalam bentuk pilihan ganda.
Beberapa siswa yang ditemui usai ujian hari pertama, Selasa 19 April 2022 mengatakan, soal ujian bisa dikerjakan dengan baik.
"Untuk soal ujian kami bisa kerja. Ujian ini secara online tapi kami laksanakan dari sekolah," kata Efraim Plaikari.
Menurut Efraim, ada tiga mata pelajaran yang diuji pada hari pertama, yakni Agama, Bahasa Indonesia dan PKN.
"Semua mata pelajaran yang diuji itu memiliki 40 nomor soal dalam bentuk pilihan ganda. Soal-soal itu saya bisa kerja," katanya.
Ditanyai soal waktu ujian, ia mengatakan, ujian sekolah itu akan berlangsung hingga Sabtu 23 April 2022.
Efraim juga mengakui, soal yang diuji itu ada yang telah dipelajari saat persiapan ujian dan ada juga yang soal baru tapi semuanya bisa dikerjakan.
Baca juga: Peserta Didik SMA Swasta Bina Mandiri di Malaka Optimis Lulus UAS
Mervin siswa lainnya mengatakan, soal yang ada pada ujian sekolah tahun ini dapat dikerjakan secara baik.
"Soalnya memang ada yang gampang dan ada juga sulit, tapi kita bisa kerja dengan baik," kata Mervin.
Diki Baitanu peserta ujian lainnya mengatakan, soal ujian di hari pertama bisa dikerjakan dengan baik.
"Soalnya bisa dikerjakan dengan baik," katanya.
Ada 304 Peserta
Sementara itu Kepala SMAN 7 Kupang, Wemvrid M. Boimau, S.Pd, M.Hum mengatakan, jumlah siswa kelas XII yang mengikuti ujian di hari pertama sebanyak 304 orang.
"Ada 304 siswa yang ikut ujian di hari pertama. Ke-304 siswa ini dibagi dalam 9 rombongan belajar," kata Wemvrid.
Dijelaskan, total siswa kelas XII peserta ujian ada 309 orang dan ada lima siswa yang tidak hadir sehingga yang ikut ujian hari ini 304 orang. Pihak sekolah telah berupaya mencari maupun menghubungi siswa atau orang tua wali siswa yang bersangkutan, namun tidak berhasil.
"Sebenarnya ada lebih dari lima siswa, tapi sebelum ujian kami berusaha menghubungi dan mencari sehingga siswa itu dapat mengikuti ujian," kata Wemvrid.
Ditanyai, alasan sehingga lima siswa itu tidak hadir, Wemvrid menjelaskan, sekolah telah berupaya maksimal mencari keberadaan siswa yang bersangkutan tetapi tidak berhasil.
Baca juga: Pendaftaran 30 Sekolah Kedinasan 2022, Pahami Alur Seleksi Agar Tak Gagal Saat Daftar
Sedangkan soal kendala, Wemvrid mengakui, tidak ada kendala berarti yang dihadapi pada ujian hari pertama.
"Memang ada siswa yang tidak miliki handphone android sehingga siswa itu kita minta ikut ujian di laboratorium komputer," katanya.