Umat Katolik Larantuka Gelar Ritual Trewa di Depan Kapela Tuan Ma, Begini Suasanannya

Laporan Reporter POS-KUPANG. COM, Amar Ola Keda

POS-KUPANG.COM, LARANTUKA - Meski prosesi Semana Santa batal digelar, namun umat Katolik di Kota Larantuka, Kabupaten Flores Timur (Flotim), Nusa Tenggara Timur tetap melakukan devosi Semana Santa di dua kapela bersejarah, Tuan Ana dan Tuan Ma.

Di depan Kapela Tuan Ma, Rabu 13 April 20220, umat Katolik menggelar ritual Trewa. Ritual ini digelar setelah umat Katolik melakukan mengaji trewa (doa Trewa) depan patung Tuan Ma.

Usai doa Trewa, lampu di kapela Tuan Ma dipadamkan. Pemadaman itu disahut oleh pukulan bunyi-bunyian oleh puluhan anak-anak di depan Kapela Tuan Ma. Mereka memukul barang tiang listrik, seng bekas hingga bunyian lain.

Setelah di depan gereja, anak-anak itu kemudian keluar dari halaman gereja dan memukul bunyi-bunyian di jalan umum persis di area depan kapela Tuan Ma. Satu jam setelah aksi bunyi-bunyian, suasana pun kembali sepi.

Baca juga: Terseret Arus dan Tenggelam di Air Terjun Cunca Wulang, Manggarai Barat, Ini Profil Korban

Lurah Lohayong, Silvester Tenga Kromen mengatakan, ritual Trewa itu menandakan umat Katolik umat Katolik akan memasuki Tri Hari Suci. Selain itu juga sebagai simbol pengusiran setan deyabu atau setan di atas setan.

Setelah bunyi-bunyian itu, Kota Larantuka memasuki masa perkabungan. Tak ada lagi bunyi-bunyian seperti musik dan lainnya.

Baca juga: Flores Timur Menuju Smart City, Ini Manfaatnya

"Kita memasuki masa perkabungan karena Yesus disiksa. Bunda Maria merasa berkabung atas wafat putera-Nya Yesus Kristus. Jelang Tri Hari Suci, umat mempersiapkan batin sebagai pembersihan sambut hari kebangkitan Yesus," ujarnya.

Menurut dia, ritual Trewa seharusnya dilakukan dari Tori Tuan Trewa. Namun, karena pandemi covid, Trewa kali ini hanya dilakukan depan Kapela Tuan Ma. (*)