Paskah 2022
Ketua Majelis Sinode GMIT Imbau Jemaat Rayakan Paskah Secara Sederhana
Rumusan tema ini bermaksud untuk menyemangati kita untuk tidak menyerah terhadap berbagai tantangan kehidupan
Penulis: Oby Lewanmeru | Editor: Edi Hayong
Kita berharap pemerintah dapat segera mengatasi situasi ini guna memperkuat ketahanan ekonomi masyarakat. Kita berharap juga, masyarakat terus menerapkan pola hidup sederhana (ugahari) agar terhindar dari gaya hidup konsumerisme.
"Terkait dengan harapan itu kami mengingatkan anggota GMIT agar bijak mengatur belanja rumah tangga, mengedepankan cara hidup sederhana, menghindari pesta pora, dan saling membantu di antara sesama warga bangsa," pinta Pdt. Meri.
Keempat, selain tema perayaan paskah secara nasional seperti dikatakan di bagian pengantar, perayaan Paskah kali ini dijiwai juga oleh tema dan sub tema pelayanan GMIT.
Tema, “Roh Tuhan Menjadikan dan Membaharui Segenap Ciptaan” (bdk. Maz. 104:30); dan sub tema, “Ya Roh Kudus, Bangkitkanlah Kami dari Dampak Bencana!”(Bdk. Roma 8:10-11).
Sesuai tema dan sub tema pelayanan GMIT tersebut, kami menghimbau kepada jemaat-jemaat GMIT agar perayaan-perayaan kita, termasuk perayaan paskah, diselenggarakan secara khidmat dan sederhana dengan penekanan pada kepedulian iman bagi sesama dan lingkungan yang sedang menderita akibat bencana.
Kita dapat melakukan ibadah karya berupa aksi solidaritas, seperti kegiatan bedah rumah, santunan kepada anak jalanan dan yatim-piatu, membuat lubang resapan air hujan, membersihkan sampah di lingkungan sekitar, penanaman pada lahan kritis, dan lain-lain.
Kelima. Kami telah mengirimkan beberapa bahan liturgi dan renungan yang dapat digunakan dalam perayaan masa sengsara Kristus, Jumat Agung dan Paskah. Bahan-bahan tersebut disusun berdasarkan kalender bacaan dan tema pemberitaan GMIT. Kami juga menyertakan Panduan Doa dan Puasa pada tanggal 9 April 2022. Kiranya bahan-bahan tersebut dapat diolah dan digunakan sesuai situasi dan kebutuhan perayaan-perayaan kita pada setiap lingkup pelayanan.(*)