Perang Rusia Ukraina
Sosok Komandan Perang Baru Pasukan Rusia di Ukraina, Jenderal Alexander Dvornikov, Lebih Kejam?
Presiden Rusia Vladimir Putin akhirnya menunjuk Jenderal Alexander Dvornikov sebagai komandan perang baru pasukan Rusia di Ukraina.
POS-KUPANG.COM - Presiden Rusia Vladimir Putin akhirnya menunjuk Jenderal Alexander Dvornikov sebagai komandan perang baru pasukan Rusia di Ukraina.
Penunjukkan tersebut diungkapkan oleh pejabat Amerika Serikat dan Eropa.
Dvornikov sebelumnya dikenal sebagai pemimpin pasukan Rusia di Suriah dan disebut sebagai jagal Suriah.
Penunjukkan Dvornikov ini menyusul kesulitan pasukan Rusia mengalahkan Ukraina, meski telah melakukan penyerangan selama sebulan.
Rusia kemudian memilih mundur dari dua kota besar Ukraina, Kiev dan Chernihiv, untuk memusatkan fokus penyerangan ke selatan dan timur Ukraina.
Pihak Rusia pun dilaporkan kaget dengan perlawanan keras yang dilakukan oleh pasukan Ukraina.
“Penunjukkan ini menjadi pengakuan Rusia bahwa semua tengah berjalan buruk dan mereka perlu melakukan sesuatu secara berbeda,” ujar pejabat tersebut dikutip dari CNN.
Baca juga: Liga 1: Pemain Bali United Stefano Lilipaly Gabung Persis Solo? Arema FC Patah Hati
Penunjukan Dvornikov sebagai komandan baru di Ukraina terjadi di tengah reorganisasi untuk menyatukan struktur komando militer dan mengubah taktik perangnya.
Sejumlah pejabat senior Barat, yang tidak disebutkan namanya, mengatakan kepada The New York Times dan BBC bahwa Dvornikov dipilih untuk mengawasi pasukan Rusia yang tidak terkoordinasi dengan baik yang telah mendapat perlawanan keras dari pasukan Ukraina.
Dilansir United Press International (UPI), Dvornikov sebelumnya menjabat sebagai komandan distrik militer selatan Rusia.
Di sisi lain, Rusia belum mengonfirmasi perubahan kepemimpinan militernya atas invasinya ke Ukraina.
Seorang pejabat senior AS mengatakan kepada The New York Times bahwa pasukan Rusia kesulitan mencapai tujuan militernya di Ukraina, contohnya merebut Kyiv.
Pejabat tersebut menambahkan, kesulitan itu salah satunya disebabkan karena pasukan Rusia diperintah dari Moskwa, tanpa pemimpin sentral di medan perang.
Pejabat senior yang berbicara dengan BBC mengonfirmasi bahwa setiap unit Rusia sebelumnya telah diperintahkan secara terpisah.
Dvornikov sekarang akan menyatukan pasukan Rusia di bawah seorang komandan pusat di Ukraina.