Demo Mahasiswa

Polisi Ringkus 50 Penyusup di Tengah Aksi Damai Mahasiswa, 2 Di Antaranya Bawa Senjata Tajam, Lho?

Kekhawatiran Kapolri Listyo Sigit Prabowo akan adanya penyusul saat aksi demo mahasiswa, ternyata benar terbukti. Kini telah ditangkap 50 orang.

Editor: Frans Krowin
Tribunnews.com
Para mahasiswa mulai bergerak untuk aksi damai di Gedung DPR RI Jakarta, Senin 11 April 2022. Demo ini menuntut beberapa hal, di antaranya menolak Presiden 3 Periode dan memrotes kenaikan harga BBM jenis pertamax. 

POS-KUPANG.COM - Kekhawatiran Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo akan adanya penyusul saat aksi demo mahasiswa, ternyata benar terbukti.

Dalam aksi unjukrasa mahasiswa tersebut, polisi berhasil meringkus 50 di antaranya yang ternyata sebagai penyusup.

Dari 50 oknum penyusup tersebut, dua di antaranya justeru membawa serta senjata tajam alias sajam.

Para penyusup itu diamankan polisi saat mahasiswa belum memulai aksinya.

Ironisnya, kendati aksi mahasiswa itu belum dimulai, tetapi 50 penyusup justeru sudah amankan terlebih dahulu.

Bahkan dua di antara penyusup itu diketahui membawa senjata tajam. Ternyata 2 remaja ini merupakan bagian dari penyusup tersebut.

Para penyusup itu selanjutnya digiring ke dalam Lapangan Monas, Gambir, Jakarta Pusat, untuk diperiksa.

Dari hasil pemeriksaan itulah kedua remaja itu kedapatan membawa senjata tajam.

Baca juga: Kapolres Kupang Kota: Belum Ada Izin Terkait Aksi Demo Mahasiswa

Diduga para remaja yang diringkus polisi merupakan penyusup yang hendak menumpang untuk membuat provokasi dalam aksi unjuk rasa.

"Banyak yang menumpangi atau mengambil kesempatan unjuk rasa tapi melakukan kegiatan yang melawan hukum," kata Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Tubagus Ade Hidayat di Lapangan Monas, Gambir, Jakarta Pusat, Senin 11 April 2022.

Penangkapan puluhan remaja itu kata Tubagus sebagai tindakan antisipasi kerusuhan pada unjuk rasa itu.

Pasca penangkapan tersebut, Ditreskrimum Polda Metro Jaya kemudian melakukan pendataan terhadap para remaja tersebut.

Dalam pemeriksaan polisi, para remaja mengaku ikut dalam aksi unjuk rasa karena terpengaruh ajakan di media sosial.

"Sebagian ada yang sudah diamankan dan dibawa ke Polda, dan di antara mereja, ada yang membawa senjata tajam," jelas Tubagus.

Para remaja yang diamankan itu, katanya, berasal dari berbagai elemen, mulai dari pelajar SMK sampai yang bukan pelajar.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved