KKB Papua
Egianus Kogoya Siapkan Rencana Jahat, Perintahkan Anak Buahnya Tembak di Tempat Bila Temui Sosok Ini
Saat ini Egianus Kogoya sepertinya hilang kendali. Amarahnya semakin tak menentu pasca orang kepercayaannya tewas ditembak.
POS-KUPANG.COM - Saat ini Egianus Kogoya sepertinya hilang kendali. Amarahnya semakin tak menentu pasca orang kepercayaannya tewas ditembak.
Ia pun merancang skenario jahat lalu melaporkan keburukan TNI Polri ke PBB dan Amerika Serikat dan sejumlah negara lainnya di Eropa.
Dalam laporannya ke PBB dan Amerika Serikat, Egianus Kogoya menyebutkan bahwa TNI Polri telah menembak granat ke markasnya di Kabupaten Nduga.
Ia juga membeberkan secara sepihak tentang tindakan buruk TNI Polri yang disebutnya membuat masyarakat menderita.
Egianus Kogoya meminta agar PBB bersama Amerika Serikat memantau kekejaman TNI Polri yang ada di Papua.
Laporan Egianus Kogoya ke PBB dan Amerika Serikat itu disampaikan melalui Juru Bicara OPM, Sebby Sambom.
Meski melaporkan tentang kebusukan TNI Polri, termasuk mengebom markas KKB Papua di Nduga, namun Egianus Kogoya tak punya bukti soal itu.
Yang terjadi justeru sebaliknya, Egianus Kogoya menggunakan senjata pelontar granat lalu menembakan granat itu ke pos marinir di Papua.
Baca juga: Pimpinannya Tewas Ditembak TNI, KKB Papua Balas Mutilasi Babinsa & Istri, Kisahnya Bikin Kecut Hati
Dalam kasus tersebut, 2 personal TNI tewas mengenaskan. Komandan Pos Marinir tewas di tempat, sementara satu marinir lainnya tewas saat dirawat.
Sedangkan beberapa marinir lainnya menderita luka-luka karena terkena serpihan granat tersebut.
Dan ketika anak buah lainnya tewas di tembak saat dipergok TNI sedang memata-matai pos keamanan, Egianus Kogoya semakin mendidih.
Panglima KKB Papua ini langsung mengancaman akan menembak siap saja warga Indonesia yang dijumpai.
Ancaman Egianus Kogoya tersebut kini beredar di media sosial. Isi perintahnya yaitu menembak seluruh warga non Papua bila tak segera tinggalkan daerah itu.
“Tahun 2022, seluruh non Papua segera angkat kaki,” kata Egianus Kogoya dalam video di akun YouTube TPNPBNEWS nwes.
“Musuh utama adalah non Papua di seluruh Tanah Papua yang membawa turun bangunan, membawa turun proyek dan tukang,” tambahnya.
Egianus Kogoya juga meminta seluruh anggotanya yang tersebar di 33 wilayah untuk menembak masyarakat non Papua.
“Saya perintahkan tembak semua. Masyarakat Indonesia adalah musuh utama,” katanya.
Dia akhir pernyataannya, Egianus Kogoya menegaskan ia bakal turun langsung mengusur warga non Papua di Papua.
“Saya akan bergerak,” katanya.
Baca juga: Kerap Tebar Teror, Inilah Asal Usul dan Sejarah KKB Papua, Berawal dari OPM yang Ingin Referendum
Serang Rumah Warga
Aksi brutal kembali dilakukan kelompok separatis di Papua.
Kali ini, mereka menjadikan warga sipil sebagai sasaran teror.
Insiden pembakaran dan penembakan rumah warga sipil terjadi di Kabupaten Puncak, Papua.
Diduga, aksi itu dilakukan kelompok separatis sebagai balas dendam tewasnya salah satu anggota mereka.
Seperti diketahui, salah satu anggota kelompok separatis bernama Ali Teu Kogoya tewas ditembak aparat, Senin 4 April 2022.

Selain membakar rumah warga, Kelompok Kriminal Bersenjata juga melepas tembakan ke arah perumahan warga yang membuat warga ketakutan.
Akibat tembakan dan pembakaran oleh KKB, warga di Kampung Kimak memilih untuk mengamankan diri ke polres dan koramil di Kota Ilaga.
Hingga Rabu 6 April 2022 malam, personel gabungan TNI-Polri disiagakan di sejumlah titik untuk mengantisipasi Kelompok Kriminal Bersenjata masuk ke Kota Ilaga.
Sebut Markasnya Dibombardir
Panglima kelompok separatis di Papua tiba-tiba mengeluarkan pernyataan mengejutkan.
Dalam pernyataan yang disebarkan di media sosial, panglima kelompok separatis di Papua Egianus Kogoya mengaku markasnya telah diserang dengan bom.
Pernyataan itu turut disebarkan Juru Bicara OPM, Sebby Sambom.
Baca juga: Sosok Egianus Kogoya, Pemimpin KKB Papua yang Tembak Letda Iqbal dan Pratu Wilson Here hingga Tewas
Adapun Egianus Kogoya menyebut markasnya dihancurkan dengan bom mortir oleh pasukan TNI/Polri.
Egianus Kogoya menuduh TNI/Polri melepaskan 20 bom mortir di wilayah Kabupaten Nduga sejak tanggal 29 Maret 2022.
“Militer dan Polisi Indonesia telah melakukan tembakan bom mortir ke arah markas,” tulis Egianus Kogoya.
Dalam pesannya, Egianus Kogoya mengadu ke PBB hingga Amerika Serikat.
Ia meminta, seluruh dunia memantau situasi terkini di Papua.
“Kepada PBB, juga kepada Pemerintah Australia, Pemerintah Amerika, Pemerintah Negara-Negara Uni Eropa, Afrika, Asia dan Pasifik serta kepada semua pendukung Papua Merdeka di seluruh dunia mohon pantauan situasi terkini di wilayah konflik bersenjata di Papua dan dan lebih khusus wilayah Ndugama,” kata Egianus Kogoya.
Salah satu pentolan KKB Papua paling dicari itu mengaku tak tahu jenis bom apa yang telah ditembakan ke markasnya.
Baca juga: Wakil Komandan Batalion KKB Papua Tewas Keracunan Air Mineral, Siapa Pelakunya? Begini Faktanya
Namun menurutnya, ledakan bom itu telah membuat warga sipil kaget dan ketakutan.
“Jenis bom atau senjata yang mereka TNI/Polri pakai ini jenis apa kami tidak tahu, karena kali ini kami melihat kena rumah langsung meledak dan rumah-rumah terbakar habis,” katanya. (*)