Breaking News

KKB Papua

Dipergoki Sedang Amati Pos Keamanan di Kago-Papua, Anak Buah Lekagak Telenggen Ditembak Mati

Satu per satu orang berpengaruh di KKB Papua tewas di tangan TNI Polri. Terbaru, ALi Teu Kogoya, anak buah Lekagak Telenggen tewas ditembak. Simak ini

Editor: Frans Krowin
Screeshot video Facebook Kabar Tpnpb-Opm
Potongan video seorang anggota KKB Papua mengendap-endap di perbukitan lalu lepaskan tembakan beruntun. 

POS-KUPANG.COM - Satu per satu orang berpengaruh di KKB Papua (kelompok kriminal bersenjata) tewas di tangan TNI Polri.

Salah satunya, adalah Ali Teu Kogoya atau biasa disapa ATK, orang kepercayaan Lekagak Telenggen.

Ia ditembak mati oleh aparat TNI Polri yang tergabung dalam Satgas Operasi Damai Cartenz.

Ali Teu Kogoya terpaksa dihabisi karena nekat melawan petugas saat hendak ditangkap.

Anak buah Lekagak Telenggen ini ditembak saat dipergoki sedang mengamati pos keamanan di Kago, Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua.

Informasi yang dihimpun menyebutkan pada hari itu, Ali Teu Kogoya dipergok aparat keamanan saat sedang mengintai pos keamanan.

Titik pengintaian Ali Teu Kogoya itu hanya berjarak sekitar 200 meter dari pos keamanan dan Polsek setempat.

Melihat sosok tak diundang itu berada di tempat tersebut, beberapa personel satgas lantas melakukan penyergapan.

Kaget dengan apa yang dilakukan personel TNI Polri, Ali Teu Kogoya pun berusaha sekuat tenaga untuk melakukan perlawanan.

Saat hendak menyerang aparat dengan senjata tajam, pada saat itulah petugas mengambil tindakan tegas dengan menembaknya.

Baca juga: Kerap Tebar Teror, Inilah Asal Usul dan Sejarah KKB Papua, Berawal dari OPM yang Ingin Referendum

Saat terkena timah panas, Ali Teu Kogoya langsung jatuh tersungkur.

"Lokasi kejadiannya tak jauh dari pos keamanan dan Polsek. Kalau digaris lurus, cuma 200 meter saja."

Demikian Direskrimum Polda Papua Kombes Faizal Ramadhani, di Jayapura, Senin 4 April 2022.

Dikatakannya, kejadian penembakan anak buah Lekagak Telenggen itu terjadi satu bulan lalu, ketika masyarakat setempat juga tewas ditembak KKB Papua.

"Tentunya kalau dia sedang di situ, pasti ada yang sedang diamati. Makanya diambil tindakan tegas," ujarnya.

Faizal Ramadhani menyebutkan, keberhasilan aparat keamanan mendeteksi keberadaan Ali Teu Kogoya, atas perintah Kapolda Papua.

Dalam perintahnya, Kapolda Papua, Irjen Mathius D Fakhiri memerintahkan setiap Polres di daerah rawan untuk memperkuat pengamanan di dalam kota.

"Satu minggu yang lalu, Kapolda sudah memerintahkan lima kapolres untuk menyusun sistem kota sehingga keberadaan masing-masing kelompok (KKB) bisa diantisipasi."

Tindakan antisipasi tersebut untuk mengantisipasi penyerangan KKB Papua ke masyarakat sipil ataupun TNI-Polri," tandasnya.

"Ini salah satu indikasi kalau sistem ini mulai berdampak," katanya.

Baca juga: Kepulan Asap Jadi Tanda KKB Papua Beraksi di Intan Jaya, Sekolah Dibakar Guru Dipukul, Ini Pelakunya

Kelompok Ini yang Bakar Sekolah di Hitadipa

Pada akhir Maret 2022, salah satu kelompok KKB di Papua dilaporkan membakar gedung sekolah satu atap SD-SMP di Distrik Hitadipa, Intan Jaya, Papua.

Peristiwa itu terjadi pada Rabu 30 Maret 2022 sore. Aksi mendadak itu baru diketahui setelah terlihat kepulan asap yang cukup tebal di lokasi kejadian.

Setelah ditelusuri, ternyata Undius Kogoya dan Aibon Kogoya diduga sebagai dalang pembakaran tersebut.

Tak hanya membakar gedung sekolah. KKB Papua juga menganiaya dua orang warga sipil, satu di antaranya adalah guru.

Pria yang diduga Lekagak Telenggen, pemimpin KKB OPM
Pria yang diduga Lekagak Telenggen, pemimpin KKB OPM (sosok.grid.id)

Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Musthofa Kamal di Jayapura, menyebutkan, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 17.50 WIT.

"Awalnya anggota kami melihat terdapat kepulan asap dari arah Kampung Hitadipa," ujar Kamal dalam riluis pers yang diterima Tribun-Papua, Kamis 31 Maret 2022.

Setelah diselidiki, ternyata ditemukan sekolah satu atap di Distrik Hitadipa telah hangus dibakar Undius Kogoya Cs.

Baca juga: Serang Pos Satgas Mupe hingga Dua Prajurit Tewas, TNI Beri Peringatan Keras untuk KKB Papua

Dari keterangan warga, pukul 16.30 WIT, polisi mendapatkan informasi sekitar 20-an anggota KKB yang melancarkan gangguan di Distrik Hitadipa.

"Kemudian membakar gedung sekolah satu atap YPPGI hingga SMP Negeri 2 Hitadipa yang berjumlah 9 kelas. Mereka juga melakukan penganiayaan terhadap dua warga sipil," kata Kamal.

Satu dari warga yangt dianiaya berprofesi sebagai guru di sekolah tersebut.

Undius Kogoya Cs lalu melarikan diri usai melancarkan gangguan di wilayah itu.

"Anggota TNI-Polri di Intan Jaya telah menyekat jalur KKB untuk masuk ke Kota Sugapa dan juga melakukan pengamanan di sekitaran objek vital," kata Kamal.

Siapa Undius Kogoya?

Undius Kogoya merupakan Komandan Operasi Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat - Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) yang menyerukan perang di Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Papua, akhir-akhir ini.

Seruan perang itu dibuat setelah Undius Kogoya dan pasukannya menggelar acara budaya.

Atas seruan itu, juru bicara TPNPB-OPM Sebby Sambon meminta warga non-Papua segera mengosongkan Distrik Sugapa dan mencari perlindungan.

"Management Markas Pusat Komnas TPNPB-OPM telah terima laporan resmi Dari Pimpinan TPNPB Kodap 8 Intan Jaya, dan dalam laporan itu mengeluarkan peringatan bagi warga sipil non-Papua," ujar Juru Bicara TPNPB-OPM Sebby Sambom, pertengahan 2021.

"Acara budaya sudah selesai, dan perang kami belum selesai. Jadi kami minta untuk kasih keluar info segera agar masyarakat cari tempat perlindungan," ujar Sebby, menyampaikan laporan Undius.

Diketahui, situasi Kabupaten Intan Jaya, Papua, saat ini masih tak aman karena kebrutalan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).

Baca juga: Pimpinannya Tewas Ditembak TNI, KKB Papua Balas Mutilasi Babinsa & Istri, Kisahnya Bikin Kecut Hati

Direskrimum Polda Papua Kombes Faizal Ramadhani mengatakan, Aibon Kogoya juga sebagai otak pembunuhan delapan pekerja PT Palapa Timur Telematika (PTT) di Tower B3, Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Papua, 2 Maret 2022.

"Aibon Kogoya ini sekarang jadi anak buah Nau Waker yang basisnya berasal dari Intan Jaya," ujar Faizal di Jayapura, Jumat 11 Maret 2022.

Aibon Kogoya, sambung Faizal, bukan berasal dari Intan Jaya.

Anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di bawah kepemimpinan Nau Waker itu berasal dari Kabupataen Nduga.

Saat itu, beberapa KKB bergabung di Tembagapura untuk mengacaukan situasi keamanan.

"Saat Tembagapura sudah dikuasai aparat keamanan, kelompok-kelompok itu pecah dan Aibon Kogoya akhirnya bergabung dengan Nau Waker di bawah Kodap VIII yang pimpinan tertingginya adalah Sabinus Waker," kata Faizal.

Jenderal Dudung Menangis Di Pusara Babinsa

Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman menangis saat berziarah ke makam Sertu Eka Andriyanto di Sidoarjo, Jawa Timur, pada Senin 4 April 2022.

Sertu Eka Andriyanto merupakan Babinsa yang tewas ditembak sekelompok orang tak dikenal (OTK) di Yalimo, Papua.

Selain Sertu Eka, istri Sertu Eka bernama Sri Lestari Indah Putri pun dibunuh secara kejam oleh OTK.

Kedua korban dibantai dengan senjata tajam atau sajam oleh para pelaku.

Bahkan anak korban yang masih balita pun sempat dimutilasi jari tangannya.

Jenazah kedua korban telah dimakamkan di TPU Desa Dungus Sidoarjo. Di pusara itulah Jenderal Dudung menaburkan bunga dan sempat meneteskan air mata.

Sertu Eka Andriyanto Hasugian merupakan anggota Babinsa Kp Meagaima Ramil 1702-05/Kurulu Kodim 1702/JWY.

Saat berziarah Jenderal Dudung tak sendiri. Ia datang bersama istrinya, Ketua Umum Persit Kartika Chandra Kirana (KCK) Rahma Dudung Abdurachman dan jajarannya serta keluarga korban.

Setelah menaburkan bunga, Dudung dan istrinya sempat duduk di dekat makam almarhum dan almarhumah untuk memanjatkan doa.

Tak hanya melayat dan mendoakan mendiang Sertu Eka di pemakaman, Dudung juga menjenguk anak pasangan suami istri korban pembunuhan itu di RSUD Dr Soetomo, Surabaya.

KASAD, Jenderal Dudung Abdurachman
KASAD, Jenderal Dudung Abdurachman (Tribunnews.com)

Buah hati dari pasangan Sertu Eka dan Sri Lestari itu turut menjadi korban penyerangan pada Kamis 31 Maret 2022 itu. Beruntung, keduanya selamat.

Salah satu buah hati Sertu Eka dan Sri Lestari yang menjadi korban yakni anak mereka yang berusia di bawah lima tahun atau balita.

Sang anak tersebut dua jarinya terputus terkena sabetan senjata tajam. Hal itu terjadi ketika pelaku membacok ibunya hingga tewas dan mengenai anak tersebut.

Pasangan suami istri yang wafat itu pun meninggalkan dua anak yang masih balita. Usai dievakuasi dari Papua, anak korban pun menjalani operasi di RSUD Dr Soetomo.

Di rumah sakit, KSAD yang mengenakan alat pelindung diri (APD) secara lengkap kemudian mendatangi ruangan tempat anak almarhum Sertu Eka dan Sri dirawat.

Di sana, Jenderal Dudung menyapa dan mengelus kepala putra pasangan suami istri itu. Usai membesuk anak Sertu Eka, Dudung melanjutkan kunjungannya ke rumah duka.

Di rumah duka, Ketum Persit KCK sempat menggendong putra Sertu Eka dan Sri lainnya yang masih balita.

Istri Dudung terlihat mengelus punggung dan kepala anak itu. Sementara, Jenderal Dudung terlihat menyeka air matanya saat melihat anak babinsa yang jadi korban pembunuhan itu.

Dudung pun juga menggendong putra Sertu Eka itu. Di hadapan keluarga dan media, dia memastikan akan mengurus masa depan anak tersebut serta adik almarhum yang bercita-cita menjadi prajurit TNI.

Anggota TNI Sertu Eka dan istrinya Sri yang sehari-hari berprofesi sebagai bidan di Puskesmas Elelim, Papua, jadi korban penyerangan dan penembakan orang tak dikenal pada minggu lalu.

Kelompok penyerang diyakini merupakan bagian dari kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua. Setelah kejadian itu, Dudung memerintahkan jajarannya untuk memburu pelaku.

"Saya sudah memerintahkan Pangdam XVII/Cendrawasih untuk mencari pelakunya sampai ketemu selanjutnya untuk dilakukan tindakan hukum," kata KSAD usai melayat ke rumah duka sebagaimana dikutip dari siaran tertulis Dinas Penerangan TNI AD.  (*)

Berita Lain Terkait KKB Papua

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved