Berita Sikka Hari Ini

Forum Anak Sikka Kupas Kekerasan Seksual terhadap Anak di Acara Musrenbang

Fransiskus menyampaikan, kekerasan seksual itu ada dan terjadi pada anak-anak di Kabupaten Sikka

Editor: Edi Hayong
POS-KUPANG.COM / NOFRI FUKA
BERI PENJELASAN - Siswa SMA John Paul II Maumere, Fransiskus,(baju hitam) sedang memberi penjelasan, di Sikka Convention Center, Kelurahan Kota baru, Kecamatan Alok, Kabupaten Sikka, Senin 4 April 2022 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Nofri Fuka

POS-KUPANG.COM, MAUMERE - Fransiskus mewakili Forum Anak Sikka menyuarakan terkait kekerasan seksual terhadap anak di Kabupaten Sikka. Ia memyerukan agar semua pihak saling merangkul dan menjaga anak-anak di Kabupaten Sikka ini. 

"Jaga ami, diri ami, megu ami," tegas Fransiskus, Senin 4 April 2022.

Pada kegiatan Musrenbang Kabupaten Sikka tahun 2022 dalam rangka penyusunan RKPD Tahun 2023, yang dihadiri oleh Pemerintah daerah, Kabupaten, Kecamatan, dan Desa serta dari beberapa komunitas dan pegiat UMKM di Sikka di gedung Sikka Convention Center, Kelurahan Kota Baru, Kecamatan Alok.

Baca juga: Info Terbaru THR PNS & Gaji ke-13 PNS Tahun 2022, Cara Hitung dan Waktu Pencairan

Fransiskus menyampaikan, kekerasan seksual itu ada dan terjadi pada anak-anak di Kabupaten Sikka

"Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa, dari 160 anak 48% teman-teman kami, telah mengalami kekerasan seksual," kata Fransiskus yang sementara bersekolah di SMA John Paul Maumere ini. 

Ia mengungkapkan, kekerasan yang paling banyak terjadi pada anak-anak adalah dipanggil dengan cara yang tidak pantas dan diperlihatkan hal-hal yang bersifat pornografi melalui foto dan video. 

Baca juga: Ini Langkah-Langkah Pemerintah Kota Kupang Percepat Pencairan Dana Seroja

"Media sosial kurang aman bagi kami karena di media itu, juga menjadi ruang kekerasan seksual terhadap kami. Selain itu, tempat yang tidak aman bagi kami adalah rumah, sekolah, tempat wisata, tempat umum, di atas kendaraan, semak-semak, dan di sosial media," tuturnya. 

Tingkat kekerasan seksual menurutnya, paling sering dillakukan oleh teman sebaya dan teman yang ada di media sosial. 

Untuk itu Fransiskus memyerukan, agar guru dan orang tua berperan dalam pendidikan seksualitas anak. 

Baca juga: Kunker dan Safari Ramadan, Aspotmar Kasal Disambut Bupati Rote Ndao dengan Sukacita

"Melihat keadaan yang ada kami merasa lingkungan rumah dan sekolah menjadi media dan sarana pendidikan seksualitas yang baik. Kami membutuhkan orang tua dan guru untuk berperan penting dalam pendidikan seksualitas anak," ungkapnya.

Lanjutnya, sebab data menunjukkan bahwa guru di sekolah masih kurang memberi perhatian tentang pendidikan seksualitas terhadap anak didik, dan masih ada orang tua yang belum memberikan pendidikan seksualitas terhadap anak. 

Baca juga: Uskup Agung Kupang Pimpin Misa 100 Hari Berpulangnya Almarhum Frans Lebu Raya

Ia juga mengharapkan pemerintah dalam hal ini dinas kominfo, membatasi konten-konten kekerasan di media sosial dan kepada dinas kesehatan, perlu memberikan sosialisasi kesehatan reproduksi, dan pendidikan ssksualitas kepada anak-anak di sekolah secara berkala. 

Terakhir ia berharap, semoga kedepannya, pemerintah, Gereja, dan masyarakat saling merangkul  demi kepentingan anak-anak di Kabupaten Sikka. (Cr1) 

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved