Berita Rote Ndao Hari Ini

Stigma Kaum Perempuan Lemah, Ini Pernyataan Tegas Bupati Rote Ndao

Kegiatan Konfercab ini bertemakan, 'Melayani dengan Sukacita dalam Bingkai Ita Esa'

Editor: Edi Hayong
POS-KUPANG.COM/MARIO GIOVANI TETI
FOTO BERSAMA - Bupati Rote Ndao, Paulina Haning-Bullu,beserta Pengurus DPC WKRI Paroki St. Kristoforus Rote Ndao foto bersama di Hotel Videsy, Sabtu 2 April 2022 

"Dasar pengorbanan itu, mari kita sama-sama mendukung untuk wanita-wanita harus mencapai pendidikan yang tinggi supaya kita bisa duduk sejajar dengan laki-laki," tegas Bupati Paulina.

Baca juga: Pemda Nagekeo Gelar Rembuk Stunting di Desa Rendu Tutubhada

Diceriterakan Bupati Paulina, dulu orang tua prioritaskan anak laki-laki untuk menikmati pendidikan, tetapi saat ini sudah tidak lagi, anak perempuan sudah bisa menikmati pendidikan bahkan melebihi laki-laki.

"Kita harus mendorong anak-anak kita, terutama perempuan untuk mencapai cita-cita dan akhirnya bisa sejajar dengan kaum laki-laki," katanya.

"Jadi, di sini saya lihat, ibu-ibu hampir semuanya strata 1 (S1), tetapi saya percaya bahwa ada ibu yang sudah strata 2 (S2) lebih dari  bapak-bapak di sini," sambungnya.

Bagi Bupati Paulina, tentunya untuk mencapai suatu pendidikan itu, juga butuh perhatian daripada Gereja.  

"Saya salut dan apresiasi kepada Gereja Katolik karena begitu peduli untuk umatnya, terutama kaum perempuan," ucap Bupati Paulina.

Baca juga: Warga Alor Diminta Jaga Kamtibmas Jelang Pemilu 

Bupati Paulina juga memberi pesan berdasarkan apa yang dipesankan Paus Fransiskus.

"Di masa Prapaskah tahun 2022 ini, janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai jika kita tidak menjadi lemah," terangnya.

"Karena itu, selama masih ada kesempatan bagi kita, marilah kita berbuat baik bagi semua orang. Prapaskah adalah waktu yang tepat untuk pembaharuan diri kita. Baik untuk pribadi maupun komunitas. Membawa kita pada misteri Paskah, wafat dan kebangkitan Tuhan Yesus Kristus," lanjut Bupati Paulina.

Bupati Paulina juga mengajak semua insan WKRI untuk intropeksi diri. Kalau ada yang tidak berkenan, dikatakannya, bercermin diri untuk merubah sikap supaya bisa dapat meneladani Tuhan Yesus Kristus.

"Kita perempuan harus menunjukan bahwa yang orang katakan bahwa kita lemah, sebenarnya tidak betul. Mungkin lemah fisik, tapi iman kita tidak lemah," kata Bupati Paulina.

Baca juga: Rebut Kursi Jabatan Sekda NTT, Enam Pejabat Ini Memenuhi Syarat 

Untuk itu, bagi wanita Katolik yang berhimpun dalam wadah organisasi ini, dijelaskan Bupati Paulina, akan lebih terdorong, jika memanfaatkan peran dan kesempatan yang diberikan Tuhan dengan berbuat hal-hal yang sederhana namun mulia sebagaimana yang dilakukan oleh St. Teresa dari Kalkuta. 

"Ketenaran St. Teresa, bukan karena berbuat sesuatu yang maha dahsyat, namun karena perbuatan-perbuatan sederhana yang penuh dengan kebaikan dan ketaatan di mata Tuhan," jelas Bupati Paulina.

"Kita memberi porsi perhatian, yang bertujuan agar perempuan kita tidak menjadi penonton dalam dinamika Pembangunan ini," sambungnya.

Bupati Paulina ingin agar kaum Wanita Katolik terlibat aktif, berpartisipasi dan ikut berpikir memajukan organisasi WKRI ini. 

"Tidak dapat kita pungkiri bahwa organisasi ini telah melahirkan pula banyak kaum profesional, pemikir-pemikir muda, pemimpin cabang yang masih muda dan masih banyak prestasi perempuan  terukir untuk daerah dan Gereja," katanya.

Baca juga: Info Cuaca di NTT, Waspada! 4 Daerah di NTT Berpotensi Hujan Disertai Petir dan Angin Kencang

Sumber: Pos Kupang
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved