Berita Kota Kupang Hari Ini
Dekan UCB Kupang Sebut Gejala Covid-19 Mirip Varian Omicron
kelompok yang rentan seperti orang yang belum vaksin, anak balita, para lansia dan juga mereka yang memiliki penyakit komorbit
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Dekan Fakultas Kesehatan Universitas Citra Bangsa (UCB) Kupang, Vinsensius Making menilai gejala virus covid-19 yang terjadi akhir-akhir ini sangat mirip dengan varian omicron.
Varian ini memang sudah masuk ke NTT dan tidak menutup kemungkinan terpaparnya masyarakat saat ini adalah omicron. Meski ringan, namun pada sisi lain penyebarannya sangat cepat.
Gejalanya mirip batuk pilek atau flu biasa yaitu sakit kepala, nyeri tubuh, tenggorokan gatal.
"Hasil pantauan terbaru gejala paling umum adalah batuk kering dan tenggorokan terasa gatal," kata dia, Selasa 29 Maret 2022.
Khusus di NTT, kata Vinsen, saat ini sudah cukup banyak kasusnya dan kemungkinan akan terus bertambah hingga beberapa bulan ke depan.
Baca juga: Harga Minyak Goreng di Supermarket Kota Kupang Semakin Tinggi
Namun, tingkat kepanikan masyarakat sudah turun jauh. Hal ini karena berkat adanya vaksinasi dan gejala yang ringan. Sebenarnya perlahan, telah masuk pada herd imunity atau kekebalan kelompok.
Dia mengingatkan agar membentengi kelompok yang rentan seperti orang yang belum vaksin, anak balita, para lansia dan juga mereka yang memiliki penyakit komorbit seperti jantung, DM, ginjal dan lainnya.
"Varian ini memiliki gejala ringan namun varian ini juga berpotensi menyebabkan kematian oleh sebab itu, perlu tetap menjaga prokes," tambah dia
4.094 Warga NTT Masih Terinveksi Covid-19
Sebaran kasus covid-19 di Nusa Tenggara Timur (NTT), terus terjadi. Dinas Kesehatan, Kependudukan dan Pencatatan Sipil, melaporkan sedikitnya 95 kasus covid-19 baru terjadi dalam sehari. Jumlah itu, terjadi pada Minggu, 27 Maret 2022 di hampir semua daerah di NTT.
Baca juga: 59 Tim Futsal Kota Kupang Ramaikan KABOAX Futsal Cup 2022
Jumlah tersebut menurut dari jumlah kasus harian sebelumnya atau yang terjadi ada Sabtu (26/3) dengan total kasus 185 kasus.
Kepala Dinas terkait, dr. Meserasi Atupah, menyampaikan jumlah kasus tertinggi dari Kabupaten Sumba Timur dengan total 13 kasus. Sehari sebelumnya juga kabupaten ini menyumbang 42 kasus dan Kabupaten Sikka 12 kasus. Sementara, Alor dan Manggarai timur, masing-masing 9 kasus baru.
Kabupaten lain yang turut menyampaikan jumlah kasusnya yakni, Manggarai Barat 7 kasus, Sumba Barat Daya dan Kota Kupang masing-masing 6 kasus. Ende dan Nagekeo juga masing-masing 5 kasus, sedangkan Sabu Raijua 4 kasus.
Kabupaten Kupang, Belu, Ngada dan Sumba Tengah masing-masing 3 kasus. Manggarai dan Malaka masing-masing 2 kasus. Sementara kabupaten TTU, Flores Timur dan Sumba Barat masing-masing 1 kasus.