Berita Kupang Hari Ini

Menjerit Naiknya Harga Minyak, Emak-emak di Kota Kupang Serbu Supermarket Cari Migor

Minyak goreng berbagai merek berangsur stabil peredarannya di berbagai swalayan, gerai dan toko pasca pencabutan Harga Eceran Tertinggi

Penulis: Ray Rebon | Editor: Ferry Ndoen
POS-KUPANG.COM/RAY REBON
Suasana di Supermarket Ramayana Mall Kupang saat diserbu oleh ibu-ibu rumah tangga untuk mencari minyak goreng. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ray Rebon

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Minyak goreng berbagai merek berangsur stabil peredarannya di berbagai swalayan, gerai dan toko pasca pencabutan Harga Eceran Tertinggi (HET) pada 16 Maret 2022 lalu.

Selain itu, salah satu merek minyak goreng yaitu Bimoli stoknya justru tidak ada sama sekali dan hal ini telah terjadi sebulan belakangan.

Para emak-emak  rumah tangga di Kota Kupang yang terbiasa menggunakan minyak goreng jenis tersebut mengaku kebingungan dan sering mempertanyakan hal itu kepada penjual.

Rudyanto Timo selaku Supervisor Supermarket Ramayana Mall Kupang kerap mendapat pertanyaan mengenai hal ini saat berada di lokasi penjualan oleh sejumlah pembeli.

Ia menjelaskan, pihaknya terus mendatangkan minyak goreng berbagai jenis dari supplier di Surabaya dan Jakarta setiap bulannya tetapi untuk merek Bimoli memang sudah kosong sejak sebulan lebih sehingga tentu sulit dipasok.

Baca juga: Perang Rusia vs Ukraina: Wakil Perdana Menteri Ukraina Kutuk Rusia, Kota Mariupol Hancur Lebur

"Karena Bimoli memang tidak ada," jawab dia.

Liberta Taek, salah seorang ibu rumah tangga yang berasal dari Kelurahan Maulafa, Kota Kupang mengaku terbiasa menggunakan minyak goreng merek itu. 

Ia bersama beberapa ibu-ibu lainnya hari itu juga mendatangi supermarket di Ramayana Mall Kupang untuk mencari Bimoli. Mereka sudah lama menggunakan minyak goreng tersebut baik itu di dapur maupun di acara-acara.

Ibu-ibu rumah tangga ini mengaku kebingungan saat Bimoli tiba-tiba stoknya di berbagai toko, supermarket hingga kios tidak bisa ditemukan lagi. 

"Kita bingung tiba-tiba tidak ada lagi di supermarket apalagi di kios, makanya kita cari tapi tetap tidak ada", katanya

Meskipun tidak terbiasa menggunakan minyak goreng merek lainnya tetapi terpaksa ia dan sesama ibu-ibu lainnya lakukan untuk kebutuhan sehari-hari. 

"Sudah, yang penting dapat minyak apa saja, bisa masak, yang penting bersih," tambah dia sambil memindahkan minyak goreng merek Fortune ke dalam keranjang belanja.

Baca juga: Liga 1: Diincar Skuad Rans Cilegon, Mesut Oezil Malah Didepak Dari Skuad Utama Fenerbahce

Pengalamannya kemarin saat stok minyak goreng berkurang, cerita Liberta, minyak Bimoli menghilang dari pasar, kemudian diikuti lonjakan harga minyak-minyak goreng merek lainnya yaitu dari Rp. 72 ribuan tiba-tiba naik 160 ribu untuk ukuran 5 liter atau satu jerigen.

Ia mengeluhkan harga minyak goreng yang menurut dia naik 100 persen atau dua kali lipat dari harga awalnya ini karena akan menyulitkan setiap rumah tangga ke depan. 

"Apakah kita kembali ke jaman dahulu pakai rebus-rebus saja?" Tambahnya sambil tersenyum.

POS-KUPANG.COM/RAY REBON

Suasana di Supermarket Ramayana Mall Kupang saat diserbu oleh ibu-ibu rumah tangga untuk mencari minyak goreng.
POS-KUPANG.COM/RAY REBON Suasana di Supermarket Ramayana Mall Kupang saat diserbu oleh ibu-ibu rumah tangga untuk mencari minyak goreng. (POS-KUPANG.COM/RAY REBON)
Sumber: Pos Kupang
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved