KKB Papua
Serangan KKB Papua ke Pos Marinir Gunakan Pelontar Granat, Diduga Hasil Rampasan TNI,2 Anggota Gugur
Serangan anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) papua terhadap Pos Marinir di Kabupaten Ndunga Papua didiga menggunakan senjata api jenis GLM
Informasi Soal Penyerangan KKB Sudah Beredar Sebelumnya
Sebelum penyerangan terjadi, masyarakat di sekitar Kenyam sudah mendengar informasi yang menyatakan KKB akan melakukan penyerangan.
Namun, belum diketahui pasti kapan dan ke mana serangan akan diluncurkan.
Menurut Izak, Satgas Mupe di Kenyam beranggotakan sekitar 250 prajurit dari Yonif Marinir-3. Namun, yang bertugas di pos tersebut sekitar 30 orang.
Baca juga: Sosok Pratu Marinir Wilson Here di Mata Keluarga
Pihaknya kini sedang melakukan penyelidikan terkait penyerangan tersebut.
"Belum dipastikan apa yang menyebabkan mereka diserang KKB yang diduga dipimpin Egianus Kogoya dan itu akan diselidiki," ujar Izak.
Ditambahkan, saat ini seluruh personel termasuk para korban sudah dievakuasi ke pos kotis yang berjarak sekitar 2,5 kilometer dari lokasi penyerangan.
Rencananya, korban akan dievakuasi ke Timika untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut, hari ini, Minggu (27/3/22).
Baca juga: Kronologi KKB Pimpinan Egianus Kogoya Serang Pos Marinir Tewaskan Letda Iqbal & Pratu Wilson Here
PROFIL KKB Nduga yang Serang Pos Marinir hingga 2 Prajurit Tewas, Dikenal Pasukan Paling Seram
Berikut profil Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang menyerang Pos Satgas Mupe Yonif Marinir-3 di Distrik Kenyam, Nduga, Papua, Sabtu (26/3/2022).
Setidaknya 10 prajurit TNI menjadi korban dalam serangan ini.
Dihimpun dari Tribun Papua, terdapat dua personel marinir gugur, dua kritis, dan tujuh lainnya terluka.
Berdasarkan informasi yang diterima Tribunnews, anggota yang gugur adalah Danpos Letda Mar Iqbal dan Pratu Mar Wilson Anderson Here.
Sedangkan dua personel kritis adalah Serda Mar Bayu Pratama dan Serda Mar Rendi Febriansyah akibat granat.
Hal tersebut juga dibenarkan Wakapendam XVII/Cenderawasih, Letkol Inf Candra Kurniawan SE.
"Kedua korban yang meninggal dunia telah tiba di RSUD Mimika untuk dilaksanakan pemulasaran," tegasnya.
