Prajurit NTT Gugur di Papua

Sosok Pratu Marinir Wilson Here di Mata Keluarga

Saat mengikuti tes penerimaan calon  prajurit TNI, Wilson tidak pernah memberitahukan orangtua dan saudaranya

Editor: Edi Hayong
POS-KUPANG.COM/CHRISTIN MALEHERE.
Karel Here, ayah kandung Pratu Marinir Wilson Anderson Here saat ditemui POS-KUPANG.COM, Minggu 27 Maret 2022 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Christin Malehere

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Pratu Marinir Wilson Anderson Here, seorang prajurit TNI-AL yang lahir di Kupang, Nusa Tenggara Timur pada 15 Agustus 1997.

Pemuda berdarah Sabu yang kini berusia 25 tahun sebagai anak ketiga dari enam bersaudara yang lahir dari pasangan Karel Here dan Mama Ina Here.

Kepada POS-KUPANG.COM, ayahnya, Karel Here menceritakan bahwa sosok Almarhum Wilson berbeda dari saudaranya yang lain, dan keinginannya menjadi seorang prajurit TNI.

Sebagai orangtua, Karel menawarkan kepada anaknya Wilson untuk melanjutkan kuliah, tapi dia bersikeras menolak karena ingin mengikuti tes dan berkeinginan menjadi prajurit TNI mengikuti jejak kakeknya yang juga berprofesi sebagai abdi negara TNI-AL.

Demi mewujudkan keinginannya menjadi prajurit TNI-AL, Wilson rutin berolahraga lari pagi atau lari sore, serta olahraga bolakaki dan futsal.

Bahkan saat mengikuti tes penerimaan calon  prajurit TNI, Wilson tidak pernah memberitahukan kedua orangtua dan saudaranya.

"Wilson pergi daftar dan mengikuti tes penerimaan calon prajurit TNI-AL tanpa memberitahukan kepada kami, dan setelah lulus tes dan siap jalani pendidikan barulah kami mengetahuinya, sehingga kami sebagai orangtua tetap memberikan dukungan penuh bagi Wilson atas pilihan hidupnya," ungkap Karel.

Setelah itu, Wilson resmi menjadi prajurit TNI-AL pada tahun 2017 setelah menjalani pendidikan kemudian mendapat penempatan di wilayah Sorong, Papua.

Kemudian pada Agustus 2019, Wilson mendapat Penugasan Operasi selama delapan bulan di wilayah Timika, dan sesuai agenda Maret 2022 ini penugasannya telah selesai.

Terus Berkomunikasi

Karel mengungkapkan selama bertugas di Papua, Wilson selalu berkomunikasi dengan orangtua dan saudara-saudaranya melalui telepon selular serta kerapkali berkomunikasi dengan kakak-adiknya saat mengunggah status WhatsApp.

"Kami selalu berkomunikasi waktunya sekitar pukul 19.30 wita sebelum kami melaksanakan doa keluarga, Wilson akan menanyakan kabar satu per satu mulai dari papa, mama, bahkan dia juga senang bercanda dengan kakak dan adiknya," ujar Karel.

Sebelumnya, pada Jumat 25 Maret 2022, Wilson menelepon orangtuanya untuk memberi kabar bahwa akan pulang ke Kupang setelah selesai menjalankan tugas operasi.

Bahkan sempat menanyakan waktu perjamuan di gereja, pada bulan April. Namun dirinya tidak bisa hadir karena jadwal penugasan diperpanjang hingga Juni 2022 mendatang.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved