Perang Rusia Ukraina

Perang Rusia vs Ukraina: Rusia Jadikan Pemimpin Oposisi Alexei dan Kelompoknya Sebagai Teroris

Pemerintah Rusia, Selasa 25 Januari 2022) memasukkan pemimpin oposisi Rusia yang dipenjara Alexei Navalny dan sekutunya ke daftar teroris dan ekstremi

Editor: Ferry Ndoen
Tribunnews.com
Presiden Rusia, Vladimir Putin tentang penggunaan senjata poseidon dalam perang lawan Ukraina 

Sebuah sebutan yang menyiratkan pengawasan pemerintah tambahan dan konotasi merendahkan.

Beberapa dinyatakan “tidak diinginkan,” label yang melarang organisasi di Rusia.

Atau dituduh memiliki hubungan dengan kelompok “tidak diinginkan.”

Baca juga: Liga 1: Selangkah Lagi Tridatu Bali United Hattrick Juara Liga 1, Lagu Champione Menggema

Beberapa dipaksa untuk menutup atau membubarkan diri untuk mencegah penuntutan lebih lanjut.

Pihak berwenang pada Selasa (25/1/2022) juga mengajukan petisi kepada pengadilan.

Agar Oleg Navalny menjalani hukuman percobaan satu tahun di penjara.

Tahun lalu Oleg, bersama dengan sekutu utama saudaranya, dihukum karena melanggar peraturan virus Corona dan dijatuhi hukuman percobaan satu tahun.

Sebelumnya, Oleg dihukum karena penipuan bersama saudaranya pada tahun 2014.

Tetapi Alexei menerima hukuman percobaan dan Oleg diperintahkan untuk menjalani 3,5tahun penjara.

Dia dibebaskan pada Juni 2018.

Tindakan keras terhadap Alexei Navalny dan suara-suara berbeda pendapat lainnya di Rusia telah menimbulkan kemarahan di Barat.

Pada Selasa (25/1/2022) juru bicara urusan luar negeri Uni Eropa Peter Stano menegaskan tidak dapat menerima keputusanRusia.

"Kita melihat ini sebagai represi berkelanjutan terhadap suara-suara kritis dalam masyarakat Rusia," ujarnya.(*)

Berita olahraga lainnya:

Artikel ini telah tayang di SerambiNews.com dengan judul Rusia Jadikan Pemimpin Oposisi Alexei Navalny dan Kelompoknya Sebagai Teroris dan Ektremis

Militer Rusia makin sangat menyerang Ukraina. Setelah menembakan rudal hipersonk , kini Rusia juga mulai menggunakan rudal jelaja
Militer Rusia makin sangat menyerang Ukraina. Setelah menembakan rudal hipersonk , kini Rusia juga mulai menggunakan rudal jelaja (via Kontan.co.id)
Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved