PIlpres 2024

Anies Baswedan Harus Letakan Jabatan 16 Oktober 2022, Jadi Penganggur? Ini yang Akan Dilakukan

Ia baru bisa mencalonkan diri lagi pada akhir 2023 nanti untuk Pemililuhan Gubernur DKI Jakata yang dialakukan serentak dengan Pilplres.

Penulis: Alfred Dama | Editor: Alfred Dama
Kompas.com via ANTARA/Instagram/@aniesbaswedan/Dewa(ANTARA)
Tangkapan layar - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ketika menyaksikan secara langsung balap MotoGP, Pertamina Grand Prix of Indonesia di Pertamina Mandalika International Street Circuit, Nusa Tenggara Barat (NTB), Minggu (20/3/2022, 20.00 WIB) 

Elektabilitas Anies diprediksi merosot karena kehilangan panggung politik selama 2 tahun.

Apalagi, hingga sekarang belum banyak dukungan partai politik yang mengalir kepadanya.

Saat ini tren partai-partai politik di Indonesia masih mengutamakan elitnya sendiri untuk berlaga di 2024, seperti Gerindra menjagokan Prabowo Subianto, PDI-P mengunggulkan Puan Maharani, atau Golkar mengusung Airlangga Hartarto.

"Kita harus lihat potensinya. Kalau enggak ada partai yang mengusung, ya lebih baik ngurusin Jakarta lagi, walaupun itu agak berat juga karena partai-partai bisa jadi punya jagoan sendiri lagi."

"Balik lagi ke Jakarta, itu pilihan rasional. Kecenderungan kita, biasanya kalau dia bukan pejabat publik atau politik/elit/pemimpin lembaga politik tertentu, dia akan dengan gampang dilupakan orang," ujar Adi.

Potensi Anies menang Pilpres 2024

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berpotensi mendapat suara terbanyak pertama dan kedua bila keduanya maju menjadi calon presiden 2024.

Dalam presentasinya, Direktur Riset SMRC Deni Irvani menjelaskan banyak faktor yang menentukan pemilih dalam hal ini responden memilih seorang calon presiden (capres).

Secara psikologis, pengetahuan tentang calon presiden adalah syarat dasar bagaimana pemilih memilih.

"Pemilih memilih calon A bisa karena hanya tahu A, tidak tahu calon yang lain. Bila pemilih tahu semua calon yang bersaing maka yang menentukan bukan lagi ‘tahu’ tapi faktor lain, termasuk ‘suka’ pada calon," kata Deni saat menyampaikan hasil surveinya secara daring, Kamis (7/10/2021).

Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan.
Lebih lanjut, kata Deni, dalam kondisi saat ini tingkat pengetahuan publik pada nama-nama tokoh calon presiden belum merata.

“Pada hari H nanti, pemilih akan tahu calon-calon yang maju karena jumlah calon sedikit dan biasanya sama-sama mampu melakukan sosialisasi secara masif. Tidak akan ada perbedaan tingkat tahu calon bagi seorang pemilih,” ucap Deni.

Dalam survei ini, Deni mengatakan kalau pihaknya menemukan apabila responden 'tahu' nama enam calon Presiden.

Mereka yakni Prabowo Subianto, Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, Sandiaga Uno, Ridwan Kamil, dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Dimana hasilnya menunjukkan Ganjar konsisten unggul dari calon lain di semua simulasi.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved