Ramadan 2022
Kamis Malam Ini Masuk Malam Nisfu Syaban, Penjelasan Ustadz Abdul Somad Hingga Buya Yahya
Malam ini, Kamis 17 Maret 2022 ternyata sudah masuk Nisfu Syaban 2022. Pada tahun ini, Bulan Syaban 1443 Hijriah jatuh pada 18 Maret 2022
Seorang dari mereka mentalqin doa tersebut dan jemaah mengikutinya atau ada juga salah seorang yang berdoa dan jemaahnya meng-aminkan saja sebagaimana maklumnya. Tata cara pertama adalah:
Membaca Surat Yasin dibaca 3 kali pasca shalat maghrib diawali dengan berdoa."
Berdasarkan informasi tersebut tentu bisa mengindikasikan bahwa melaksanakan ibadah pada malam Nisfu Syaban merupakan suatu anjuran dari syariat Rasulullah SAW.
Oleh karena itu, siapapun yang tidak sepakat dengan amaliyah untuk menghidupkan malam Nisfu Syaban,
tentu tidak sepatutnya memberikan kecaman yang tidak berdasar, karena sikap demikian selain dapat menganggu kerukunan antar masyarakat,
Baca juga: Malam Nisfu Syaban 2 Hari Lagi, Ini Niat Baca Yasin 3 Kali & Doa Malam Nisfu Syaban
juga dapat mengganggu pelaksanaan ibadah bagi orang yang bersedia mengerjakannya.
Upaya menata stabilitas hati dan pikiran merupakan sikap yang sangat bijak untuk dapat diimplementasikan, bahkan berprinsip pada;
"pendapatku mengandung kebenaran dan bisa berpeluang juga dalam kesalahan" merupakan suatu keniscayaan untuk memelihara persaudaraan antar sesama muslim.
Di sisi lain penting untuk diperhatikan juga bahwa amaliah menghidupkan malam Nisfu Syaban merupakan persoalan furu’iyyah yang tetap membuka ruang perbedaan tapi tetap dalam semangat yang saling toleran.
Pelaksanaaan amaliyah ini berfungsi untuk mempertebal keimanan hamba terhadap Tuhannya.
Oleh karena itu, tidak sepatutnya untuk diarahkan pada dimensi sakralitas hukum.
Sakralitas hukum terhadap persoalan keimanan juga bisa berimplikasi pada munculnya gesekan-gesekan.
Selama semua amaliyah memiliki dasar dan pijakan ilmu pengetahuan tentu tidak perlu untuk dipertentangkan.
Baca juga: Umat Muslim Jangan Lewatkan Malam Pengampunan Dosa, Inilah Doa Nisfu Syaban Setelah Baca Surat Yasin
Perbedaan merupakan suatu keniscayaan (sunnatullah), tapi menyikapi perselisihan dengan hal yang tidak bijak tentu semakin menjauhkan umat Islam dari nilai-nilai luhur ke-Islaman-nya.
Islam adalah agama yang fleksibel terkait perkara prinsip dasar (usuliyyah) bergerak secara eksklusif, sedangkan terkait perkara cabang (furu’iyyah) bergerak secara inklusif.
Urusan-urusan yang termasuk unity of diversity (al-ijtima’ fi al-ikhtilaf) merupakan bentuk keluasan dari ajaran Islam itu sendiri. Wallahu a'lam. (*)
Artikel ini telah tayang di tribunkaltim.co dengan judul 10 Hari Lagi Malam Nisfu Syaban 2021, Wajibkah Berpuasa? Penjelasan UAS, Buya Yahya dan Pengurus MUI