Berita Pendidikan

UCB Kupang Teken MoU dengan Pemerintah Kabupaten TTU 

Dewan Pembina Yayasan CBIM, Abraham Paul Liyanto memperkenalkan program studi (Prodi) baru

Penulis: Michaella Uzurasi | Editor: Edi Hayong
POS-KUPANG.COM/MICHAELLA UZURASI
Bupati TTU, Juandi David saat memberikan sambutan pada kegiatan penandatanganan kerjasama dengan UCB Kupang, Rabu 16 Maret 2022 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Michaella Uzurasi

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Universitas Citra Bangsa (UCB) Kupang melakukan perjanjian kerjasama dengan pemerintah Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) pada Rabu 16 Maret 2022. 

Hadir dalam kesempatan tersebut, Ketua Dewan Pembina Yayasan Citra Bina Insan Mandiri (CBIM), Ir. Abraham Paul Liyanto, Rektor UCB, Prof. Frans Salesman beserta para Wakil Rektor dan jajaran, Bupati TTU, Juandi David bersama jajaran.

Dalam kesempatan tersebut Ketua Dewan Pembina Yayasan CBIM, Abraham Paul Liyanto memperkenalkan program studi (Prodi) baru yang dimiliki oleh UCB yakni Bisnis Digital. 

Baca juga: Warga Binaan Lapas Lembata Bersihkan  Gereja Paroki Pada

"Jadi informatika dengan kesehatan sudah ada, yang sekarang lagi pandemi ini kan digital. Jadi ya memberanikan diri, Pak Bupati, ini kita terobos saja jadi bisnis digital ini adalah penggerak masa depan," kata Paul Liyanto.

"Kesehatan sudah oke, SDM sudah oke, kita harus melek teknologi. Kalau ini kita kuasai NTT pasti maju," lanjutnya. 

Paul mengaku bersyukur dengan adanya  MoU di tingkat kabupaten ini dan bisa dilihat hasilnya paling tidak selama tiga tahun. Dengan demikian, semua ASN yang tadinya harus berangkat ke Pulau Jawa yang tentunya harus mengeluarkan biaya lebih, dengan kerjasama ini sudah bisa diatasi. 

Baca juga: Sekolah Kedinasan 2022! Politeknik Transportasi Darat Bali (Poltrada), Siswa SMK Bisa Daftar

"Kita tidak ada niat apa - apa, hanya niat bagaimana SDM kita ini bisa baik, kerjasama dan kita bisa bikin program jadi sesuai dengan kebutuhan kita," kata dia. 

"Saya bersyukur Pak Bupati TTU sudah berkesempatan hadir di sini, saya akan ke TTS lagi, Belu nanti kalau Timor ini sudah berjalan baru saya ke Sumba, Flores. Jadi intinya kira beri bukti bukan janji," tambahnya. 

Bupati TTU, Juandi David mengungkapkan permohonan maaf terlebih dahulu karena penandatanganan perjanjian kerjasama ini harusnya dilakukan pada Jumat lalu namun karena ada hal yang harus didahulukan maka prosesnya ditunda ke hari ini. 

Baca juga: Milenial NTT Jalan Sehat Hingga Deklarasi Dukung Ganjar Capres 2024

Dia mengatakan, para Bupati sebelumnya diundang untuk bertemu Wakil Presiden, Ma'ruf Amin di Labuan Bajo dan dia baru tiba di Kupang kemarin sehingga hari ini baru dilakukan pertemuan untuk penandatanganan perjanjian kerjasama. 

"Selama ini saya memang berencana untuk harus dapat Universitas ini. Saya menangkap apa yang diceritakan bapak Rektor, Dewan Pembina, Pengurus, tentang universitas ini memang bagus," ujar Juandi. 

Menurut dia setelah perjanjian kerjasama ini ditandatangani, mungkin saja banyak anak daerah yang mau mengenyam pendidikan di UCB. 

Baca juga: Korban Seroja di Kampung Amanuban Kota Kupang Masih Menunggu Janji Relokasi

"Mudah - mudahan perjanjian kerjasama antara kedua pihak ini membawa kebaikan untuk kedua belah pihak. Tidak mungkin Pemda kemari terus universitas dikorbankan atau sebaliknya itu tidak mungkin. Semuanya mempunyai hal positif terhadap MoU yang akan kita lakukan ini. Kita harapkan seperti begitu," jelas Juandi.

"Kita juga tidak harapkan supaya satu baik maju tapi satunya, aduh, itu kita tidak mau. Kita mau supaya kedua belah pihak ini saling mendukung untuk membangun universitas tapi juga membangun Kabupaten TTU," lanjutnya. 

Dikatakan Juandi, di Kabupaten TTU sudah nampak SDM terutama di bidang kesehatan dalam menghadapi pandemi Covid-19 selama kurang lebih hampir dua tahun ini. 

Baca juga: BREAKING NEWS: Mahasiswa di Sumba Timur Ditangkap Usai Rampas Uang dan Ancam Bunuh Pacar

"Kita mengalami banyak kesulitan terutama kita kadang sudah ada alat untuk bisa mengatasi persoalan kesehatan tapi SDMnya tidak ada. Atau kita ada SDM sedikit kita datangkan juga karena belum bisa mengoperasikan. Ini persoalan berat untuk kabupaten TTU. Kalau anggaran tidak digunakan nanti mubazir. Alat kesehatan ini kan cukup mahal apalagi SDM dibidang kesehatan ini dan tadi kita sudah dengar di sini sudah ada sarjana S1 untuk bidang kesehatan," ujar Juandi.

"Tahun - tahun yang lalu itu di sini belum ada kita ambil sarjana kesehatan ini harus ambil di Salatiga. Sekarang sudah ada kerjasama ini tidak sia - sia. Kita sudah lihat akan berguna bagi Kabupaten TTU. Tentunya penggantian ini kurang lebih kita lakukan lima tahun sesuai dengan kebutuhan kedua belah pihak. Kami pemerintah Kabupaten TTU sangat senang bekerjasama dengan UCB," tambahnya. (uzu)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved