Berita Nasional
Dokter Ini Terpaksa Ditembak Mati Densus 88, Gegara Berusaha Celakakan Petugas Saat Hendak Ditangkap
Aparat Densus 88 terpaksa menembak mati oknum dokter bernama Sunardi. Pasalnya, sang dokter terpaksa dihabisi karena nekad mencelakakan petugas.
"Namun mengetahui mobilnya dihentikan petugas, tersangka melakukan perlawanan dengan sangat agresif, dengan menabrakkan mobil ke arah petugas," ungkapnya.
Setelah itu, kata Ramadhan, petugas mencoba naik ke bak belakang mobil dokter Sunardi.
Di atas mobil tersebut, petugas kembali memperingatkan agar tersangka berhenti.
"Petugas coba naik di bak belakang di mobil dobel kabin milik tersangka SU."
"Dengan maksud untuk kembali mencoba memberikan peringatan agar tersangka menghentikan laju mobil tersangka."
"Namun tersangka tetap menjalankan mobilnya dan melaju dengan kencang, serta menggoyang setir ke kiri kanan atau zigzag yang tujuannya menjatuhkan petugas," bebernya.
Ramadhan menuturkan, laju kendaraan dokter Sunardi terhenti saat menabrak kendaraan milik masyarakat. Akhirnya, ia ditembak tim Densus 88 Antiteror Polri.
"Tersangka juga menabrak kendaraan roda empat dan roda dua milik masyarakat yang sedang melintas, petugas mengambil tindakan tegas dan terukur kepada tersangka SU," jelasnya.
Baca juga: Teroris Ini Menyamar Jadi Tukang Cukur, Sopan Juga Ramah, Saat Disergap Densus 88, Langsung Menyerah
Ramadhan menuturkan, penindakan tegas terhadap tersangka yang mencoba melawan petugas diatur dalam UU 2/2002 tentang Kepolisian.
Juga, diatur dalam Peraturan Kapolri Nomor 1 Tahun 2009 tentang penggunaan kekuatan dalam tindakan Kepolisian.
"Yaitu melakukan tindakan tegas terukur dengan alasan karena tindakan tersangka sudah membahayakan atau mengancam keselamatan jiwa masyarakat dan petugas Polri."
"Dan tindakan ini juga sudah sesuai peraturan Kapolri Nomor 8 tahun 2009 tentang implementasi prinsip dan standar HAM dalam penyelenggaran tugas Polri," terang Ramadhan.
Komnas HAM Panggil Densus 88
Komnas HAM akan memanggil Densus 88 perihal tewasnya teroris bernama dokter Sunardi.
Panggilan dari Komnas HAM itu langsung direspon Mabes Polri.