Ramadan 2022
Contoh Ceramah Ramadhan Hari Ketiga, Golongan Orang Yang Tak Boleh Berpuasa, Bayar Fidyah
Ada golongan orang yang tidak diperbolehkan Puasa Ramadhan. Padahal berpuasa di Bulan Ramadan wajib hukumnya. Mengapa?
فَكَانَتْ رُخْصَةً فَمِنَّا مَنْ صَامَ وَمِنَّا مَنْ أَفْطَرَ ثُمَّ نَزَلْنَا مَنْزِلاً آخَرَ فَقَالَ «
Baca juga: Punya Hutang Puasa Ramadhan? Simak Bacaan Niat Puasa Qadha,Wajib Tahu Hukumnya Jika Lupa
إِنَّكُمْ مُصَبِّحُو عَدُوِّكُمْ وَالْفِطْرُ أَقْوَى لَكُمْ فَأَفْطِرُوا »
. وَكَانَتْ عَزْمَةً فَأَفْطَرْنَا ثُمَّ قَالَ لَقَدْ رَأَيْتُنَا نَصُومُ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- بَعْدَ ذَلِكَ فِى السَّفَرِ
Kami bepergian bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam ke Makkah, sedangkan waktu itu kami berpuasa.
kami berhenti di suatu tempat, maka sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam: “Sekarang engkau telah dekat musuhmu, dan berbuka lebih menguatkan dirimu.”
Maka hal itu merupakan keringanan, dan diantara kami ada yang berpuasa dan ada pula yang tidak. Kemudian kami berhenti di suatu tempat yang lain, maka Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “esok pagi, engkau akan menyergap musuhmu, dan berbuka lebih menguatkanmu, dari itu berbukalah kamu.
” Maka hal itu merupakan keharusan, hingga kami pun berbuka. Lalu di belakang itu, engkau lihat kami berpuasa lagi bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dalam perjalanan. (HR. Muslim, Ahmad, dan Abu Dawud)
3. Boleh tidak puasa dan diganti fidyah
Udzur ketiga adalah yang membolehkan tidak puasa dan wajib mengganti dengan fidyah. Yakni usia tua atau sakit yang tidak ada harapan sembuh.
Orang yang telah lanjut usia, yang susah untuk berpuasa serta orang yang sakit dan tidak ada harapan sembuh, maka bagi mereka itu adalah udzur yang membolehkannya untuk tidak puasa Ramadhan.
Baca juga: Gunakan Agriculture War Room, Wakil Presiden Pastikan Pangan Aman Jelang Ramadhan
Sebagai konsekuensinya, mereka diwajibkan membayar fidyah.
وَعَلَى الَّذِينَ يُطِيقُونَهُ فِدْيَةٌ طَعَامُ مِسْكِينٍ
Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu): memberi makan seorang miskin. (QS. Al-Baqarah: 184)
Dalam menafsirkan ayat ini, sahabat nabi ahli tafsir berkata dalam hadits yang diriwayatkan Abu Dawud dari Ikrimah:
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ (وَعَلَى الَّذِينَ يُطِيقُونَهُ فِدْيَةٌ طَعَامُ مِسْكِينٍ) قَالَ كَانَتْ رُخْصَةً لِلشَّيْخِ الْكَبِيرِ وَالْمَرْأَةِ الْكَبِيرَةِ وَهُمَا يُطِيقَانِ الصِّيَامَ أَنْ يُفْطِرَا وَيُطْعِمَا مَكَانَ كُلِّ يَوْمٍ مِسْكِينًا وَالْحُبْلَى وَالْمُرْضِعُ إِذَا خَافَتَا – قَالَ أَبُو دَاوُدَ يَعْنِى عَلَى أَوْلاَدِهِمَا – أَفْطَرَتَا وَأَطْعَمَتَا.